Kondisi Terkini Pusat Perbelanjaan saat Bulan Suci Ramadhan di Gorontalo, Pedagang : Kami Rugi

- Jumat, 14 April 2023 | 17:30 WIB
Potret di salah satu pusat perbelanjaan di Gorontalo saat Bulan Suci Ramadhan (Dok. Pribadi Julian Cliff Rompis)
Potret di salah satu pusat perbelanjaan di Gorontalo saat Bulan Suci Ramadhan (Dok. Pribadi Julian Cliff Rompis)

ENAMPAGI — Sejumlah pedagang mengaku rugi berdagang saat Bulan Suci Ramadhan. Pusat perbelanjaan di Gorontalo yang biasanya ramai, namun kali ini sangat sepi pengunjung.

Berbeda dengan Bulan Suci Ramadhan tahun kemarin pusat perbelanjaan di Gorontalo sangat ramai pengunjung. Bahkan para pedagang bisa untung 15% atau lebih saat bulan Ramadhan.

Walaupun diadakan diskon Bulan Suci Ramdhan besar-besaran, kondisi pusat perbelanjaan di Gorontalo jauh dari kata ramai.

'Sangat sepi pengunjung bahkan di bulan Ramadhan tahun kemarin cukup ramai berbeda dengan tahun ini ' ujar Febri, salah satu pedagang pakaian di pusat perbelanjaan Gorontalo, Selasa (11/04/2023).

Baca Juga: Merasa Selalu Gagal, Devano Danendra Tegur Sang Ibu Iis Dahlia : Kalau Ibu Sayang Sama Aku, Stop!

Saat ini, penjualan pakaian secara grosir sekitar 15-16 juta per hari di satu toko, jauh dari bulan ramadhan tahun kemarin yang bisa mencapai 20-30 juta perhari hanya untuk penjualan grosir.

Febri menambahkan, penjualan grosir yang kurang maksimal setidaknya tergantikan dengan penjualan satuan.

Dalam sehari, terutama akhir pekan, mereka dapat meraup omset 12 juta. Angkanya meningkat dari 9 juta per hari di banding penjualan saat bulan Ramadhan kemarin.

”Pakaian remaja dan anak-anak lebih banyak di beli secara eceran karena seiring dengan pertumbuhan badan, ukuran pakaian sewaktu-waktu dapat berubah. Pakaian orang dewasa biasanya lebih banyak di olshop,” tambahnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Dokumenter The Longest Third Date, Kisah Sepasang Kekasih Liburan Hingga Terjadi Lockdown

Meski demikian, Febri mengatakan sejak tahun lalu, penjualan masih belum dapat dikatakan kembali normal dikarenakan pandemi Covid-19 dan pembatasan pengunjung.

Saat diterpa krisis, Febri dan tim dari toko tersebut mulai memperluas jangkauan dagangannya secara daring, seperti memposting di social media contohnya Facebook.

Hal yang sama juga dikatakan pedagang lain, Nita. Ia menyebut, selama memasuki bulan Ramadhan, suasana toko elektronik sangat sepi pengunjung.

'Justru di Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, pengunjung sangat ramai datang ke toko elektronik untuk mempersiapkan menyambut Lebaran. Dan tahun ini kami justru perharinya hanya dua sampai tiga kali transaksi' Ujar Nita, salah satu karyawan toko elektronik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Bellinda Putri Hidayat

Sumber: Penulis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X