Padahal, mayoritas produk di toko itu hanya dijual sangat murah untuk ukuran masyarakat lokal China, yakni seharga 10 yuan atau sekitar Rp20.000-an.
Kala itu, tren pembelian baru konsumen di China lebih menginginkan produk dengan berkualitas tinggi dan tak terlalu melihat soal harga murah produk-produk toko milik Jack Ye.
Miniso Berasal dari Imajinasi Liar Jack Ye
Toko-toko ritel barang yang kini menjamur di Indonesia itu sebelumnya hanyalah imajinasi 'liar' dari Jack Ye.
Kala itu, Jack Ye mendapatkan inspirasi untuk mendirikan Miniso saat tengah berlibur bersama keluarganya ke Jepang pada tahun 2013 silam.
Saat berlibur di Jepang, Jack Ye melihat-lihat sejumlah toko yang menjual produk berkualitas dengan desain yang bagus, namun dijual dengan harga murah.
Pria berusia 46 tahun itu kemudian terkejut saat mengetahui ternyata barang-barang yang dilihatnya saat di Jepang itu diproduksi di China.
Jack Ye kemudian membayangkan sebuah toko di China yang menjual kombinasi barang rumah tangga hingga produk kecantikan dengan desain toko yang elegan.
Selain itu, pria asal China itu mengaku memiliki imajinasi liar tentang toko ritel produk gaya hidup yang terinspirasi dari Jepang, dapat dibangun di pusat kota Guangzhou, China.
Melalui pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam pengembangan produk dan desain interior, Ye Guofu pun akhirnya berani merintis bisnis toko ritel bernama 'Miniso' itu pada tahun 2013.
Miniso Kini Mendunia
Dikutip dari Forbes, Miniso kini telah memiliki sekitar 5.000 toko yang tersebar lebih di 100 negara di dunia.
Negara-negara itu, mencakup Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, dan juga di Indonesia.
Dan siapa sangka, toko terbesar Miniso di dunia ternyata dibuka di Central Park Mall, Jakarta, Indonesia.
Toko tersebut dibangun dengan luas mencapai 3.000 meter persegi dan dirancang layaknya taman perbelanjaan yang megah.