"Kemudian saya berpikir harus mempunyai suatu visi yang luas, tidak boleh bercerita besok makan apa, tapi besok harus perbuat apa untuk banyak orang," pungkasnya.
Bercita-cita Ingin Menjadi Bankir
Dalam kesempatan yang sama, Riady bercerita saat dirinya masih berdagang batik akhirnya memutuskan untuk bekerja di dunia perbankan.
Riady menyebut uang akan menjadi kebutuhan setiap orang, dan menilai uang bukanlah hanya sebatas materi belaka.
"Uang adalah tiga hal, waktu, otot, otak. Tiga-tiganya ini semua adalah pemberian tuhan melalui orang tua kepada kita," tegasnya.
Salah satu orang terkaya versi majalah Forbes 2024 itu juga menuturkan waktu tidak bisa ditentukan oleh diri sendiri, melainkan oleh Tuhan Yang Maha Esa (YME).
"Waktu tidak dapat ditentukan oleh diri kita sendiri, Di sisi lain, uang menjadi sangat dibutuhkan oleh setiap orang," ucap Riady.
"Mulai sejak saat itu saya memutuskan untuk menjadi bisa mulai bekerja sebagai bankir," tandasnya.
Dalam perjalanannya sebagai bankir, Riady hampir selalu sukses dalam mengembangkan sebuah bank.
Salah satu contohnya ketika berhasil menyelamatkan Bank Buana pada tahun 1966 dari pailit, karena saat itu Indonesia tengah mengalami masa krisis ekonomi.
Kesuksesan Mochtar Riady Mendirikan Lippo Group
Berkaca dari pengalaman masa muda Riady, membuatnya kini memiliki kekayaan bersih (net worth) senilai 2,1 miliar dolar atau sekitar Rp33,2 triliun versi Majalah Forbes per November 2024.
Nama Riady bertengger bersama para triliuner lainnya dengan menduduki peringkat ke-1622 di dunia.
Pendirian Lippo Group bermula ketika Riady membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada tahun 1981.