business

Tinggalkan Profesi Dokter Demi Jualan Es Teh, Konglomerat Ini Wajib Ditiru Pengusaha Muda di Indonesia

Selasa, 10 Desember 2024 | 07:28 WIB
Potret Konglomerat Indonesia, Jogi Hendra Atmadja. (Dok. Forbes)

Kesuksesan konglomerat ini bermula saat mendirikan PT Mayora Indonesia pada 17 Februari 1977 lalu.

Hendra bersama dua rekannya, Darmawan Kurnia dan Raden Soedigdo membangun PT Mayora Indonesia di Jakarta dengan mengoperasikan pabrik pertamanya di Tangerang, Banten.

Sebelum Teh Pucuk Harum, Biskuit Roma adalah produk jagoan perusahaan yang dibangun oleh Hendra.

Pada tahun 1980, PT Mayora Indonesia meluncurkan permen kopi pertama di Indonesia, Kopiko yang langsung mencuri hati konsumen.

Kemudian, merek-merek produk makanan dan minuman yang dijual oleh perusahaan Hendra itu adalah Beng-beng, Astor, Choki-choki, hingga Torabika.

Setiap kali meluncurkan produk makanan atau minuman baru, perusahaan itu selalu menggaungkan slogan 'Satu Lagi dari Mayora'.

Tinggalkan Profesi Dokter Demi Jualan Es Teh

Paling menarik dari kisah Hendra adalah tentang caranya membangun bisnis dari usaha biskuit rumahan hingga produk es teh.

Pendiri PT Mayora Indonesia ini merupakan konglomerat yang berlatar belakang pendidikan kedokteran.

Dalam perjalanan kariernya, Hendra cenderung memilih mengembangkan produksi biskuit skala kecil menjadi perusahaan yang memproduksi berbagai berbagai jenis makanan ringan dan minuman yang kini dikenal luas.

Keinginan Hendra untuk menghadapi dunia bisnis kini tampaknya membuahkan hasil yang positif.

Sebab, bisnis rumahan yang dijalankan Hendra kini menjadi perusahaan yang berskala internasional yang merambah hingga 90 negara.

Konglomerat dengan Networth Rp69,7 Triliun

Dilansir dari Forbes, Hendra masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2023 lalu.

Secara lebih rinci, pendiri PT Mayora Indonesia itu menduduki peringkat ke-11 dari 50 orang terkaya di Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini