ENAMPAGI - Lahir di Singapura, 4 Juli 1984, nama Nadiem Makarim sudah sangat di kenal sebagai salah satu Pengusaha Muda Indonesia yang berbasis Teknologi Digital, bahkan jauh sebelum ia dipercaya untuk menjadi Menteri Pendidikan di Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Siapa sangka, jika obrolannya dengan pengemudi Ojek Konvensional saat itu dimana ia sering menggunakan jasa angkutan roda tersebut untuk mobilitasnya yang tinggi, menjadi Inspirasi baginya untuk mendirikan Layanan Jasa Ojek seperti yang sekarang kita kenal dengan GoJek.
Awal berdiri pada tahun 2011, Gojek melayani jasa konsumen yang membutuhkan moda transportasi roda dua, hanya dengan menggunakan layanan call center, dimana calon pelanggan menghubungi langsung Call Center tersebut untuk mendapatkan driver terdekat.
Pada tahun 2014, Perusahaan Investasi asal Singapura yaitu Northstar Group menginvestasikan dananya untuk pengembangan usaha Gojek milik Nadiem Makarim tersebut.
Masih pada tahun yang sama, suntikan dana juga didapatkan Gojek dari 2 Perusahaan, yaitu Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd.
Ketika pertama kali merilis Aplikasi mobile Gojek pada tahun 2015, nama Gojek semakin dikenal masyarakat luas sebagai Jasa Layanan Transportasi Daring dan semakin banyak menarik minat pelanggan baru untuk menggunakan jasa perusahaan tersebut.
Kini, setelah 10 tahun dari awal berdirinya GoJek, dimana saat itu hanya memiliki 20 Mitra Pengendara, Gojek semakin tumbuh dan berkembang.
Tentunya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, tidak hanya melayani jasa layanan transportasi kendaraan roda dua, tapi juga melayani kendaraan roda 4, layan antar makanan, dompet digital, donasi digital, dan lain sebagainya.
Bahkan kini, Mitra Gojek mencapai 2 juta orang, tidak hanya di Indonesia, tapi sudah merambah ke negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Semua Inovasi teknologi yang Nadiem lakukan untuk perusahaannya, kini, Gojek disebut-sebut sebagai Perusahaan yang merevolusi transportasi Ojek.
"Momentum adalah hal yang tidak kekal, selalu naik dan turun. Jika kamu tidak menangkap momentum itu di saat terbaiknya, kamu akan kehilangannya." ucap Nadiem Anwar Makarim***(Budi Rahman/GMM)