ENAMPAGI – Harga minyak goreng baik curah ataupun dalam kemasan pabrik dalam seminggu terakhir terus mengalami peningkatan atau naik.
Pada kemasan pabrik menyentuh kenaikan mulai dari Rp.3000 sampai dengan Rp.5000 yang membuat para pedagang serta ibu rumah tangga bingung jika harga tersebut terus merangkak naik.
Dengan harga yang naik tersebut dikarenakan stok minyak goreng dari pedagang juga sudah mulai sedikit, hal tersebut disebabkan para produsen atau supplier terlambat dalam pengiriman produk.
Dalam seminggu terakhir kenaikan minyak goreng sangat dirasakan oleh para pedagang dan juga ibu rumah tangga.
Baca Juga: DAMRI Bandung Sementara Berhenti Beroperasi, Kecuali di Tiga Rute ini
Seperti salah satu pedagang dari sebuah pasar yang menjual minyak goreng, bahwa dirinya juga bingung karena minyak goreng curah saja kenaikan sudah mencapai Rp. 2000 per kilogram dalam seminggu terakhir.
Pasokan minyak goring yang kurang juga menyebabkan minyak goreng kemasan berbagai produk mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Pasalnya minyak goreng dalam kemasan ukuran 2 liter biasanya paling tinggi hanya mencapai Rp.31.000 akan tetapi, kali ini sudah menyentuh harga sampai Rp.37.000 harga tersebut tergantung merek produk.
Karena harga minyak goreng yang terus merangkak naik tersebut menjadikan omset penjualan para pedagang menjadi terpengaruhi.
dikarenakan para pengguna minyak goreng curah ataupun kemasan pasti akan lebih menghemat dalam penggunaannya.
“Jadi kalau harga naik itu bukan untuk melainkan terjadi perlambatan penjualan. Uang juga mengendap di barang,” ucap salah seorang pedagang tersebut sebagaimana yang dikutip Enampagi.id darilaman Pikiran-rakyat.com pada Kamis, 28 Oktober 2021.
Baca Juga: Berikut Tips dan Cara Menjaga Kesehatan Tulang
Salah seorang ibu rumah tangga juga mengaku sangat kebingungan dalam mengatur anggaran akibat Minyak goreng yang terus mengalami kenaikan dalam seminggu terakhir.