Maka mulai dari sekarang, kita juga dapat mulai mencari ide untuk menyelenggarakan pameran bisnis, menjaga komunikasi dengan pelanggan, serta berkomunikasi dengan karyawan dalam acara-acara virtual.
Baca Juga: Lagi! 'Snowdrop' Kehilangan Sponsor, Ada Alasan Lain Selain Skandal Pembelokan Fakta Sejarah
6. Kecerdasan Buatan (AI) Akan Menjadi Lebih Umum
Tergantung dari apa jenis kecerdasan buatannya, teknologi ini dapat membantu kamu untuk meningkatkan penjualan, mengenal data perilaku pelanggan lebih baik lagi, atau bahkan mencegah penipuan.
Beberapa contoh kecerdasan buatan dalam bisnis seperti; Chatbot di situs web dan media sosial, Asisten pintar (Siri dan Google Assistant), Fitur pengenalan wajah, Rekomendasi produk yang dipersonalisasi, Sistem pendeteksi penipuan, hingga Iklan atau pemasaran yang dipersonalisasi.
7. Video Marketing Akan Terus Tumbuh
Baca Juga: Netizen Khawatirkan Karir Jung Hae In akibat Salah Pilih Drama
Sebagai pelaku bisnis, kita harus paham jika teknik-teknik pemasaran selalu dinamis dan berubah seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi yang ada.
Instagram, Facebook, YouTube, dan TikTok adalah platform berbasis video yang kini terbukti nyata telah mendisrupsi banyak sektor, termasuk teknik marketing dalam bentuk video interaktif.
Lihat bagaimana pertumbuhan Selebgram, YouTuber, serta TikToker diburu para perusahaan-perusahaan besar untuk membantu memasarkan produk dan solusi yang mereka punya kepada para pengikut (follower) akun-akun Influencer tersebut.
Baca Juga: Egy Maulana Vikri, Pemain Fk Senica Asal Indonesia yang Kabarnya akan bergabung di Timnas Indonesia
Coba sebarkan bisnismu di platform video seperti YouTube, Instagram, atau TikTok untuk memperluas penyebaran marketing, atau jika kamu belum punya bisnis, coba masuklah ke industri itu untuk merintis karir sebagai Influencer, siapa tahu kamu akan terkenal!
8. Freelancer Akan Menjadi Angkatan Kerja yang Besar
Para pekerja lepas alias freelancer jumlahnya diprediksi akan semakin besar. Tahun lalu saja di Amerika Serikat, ada sekitar 59 juta orang yang punya status sebagai pekerja lepas.
Apalagi dengan masih berlanjutnya pandemi Covid-19, semua itu akan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan tetap mereka dan mulai berpikir untuk menjadi pekerja lepas.