40 Ribu Tenaga Kerja Akan Terserap dengan Adanya Pembangunan Smelter di Gresik

- Rabu, 13 Oktober 2021 | 10:00 WIB
Joko Widodo (instagram/gresik.news)
Joko Widodo (instagram/gresik.news)
 
ENAMPAGI - Presiden Jokowi resmi melakukan peletakan batu pertama atau Groundbreaking untuk Proyek Pembangunan Smelter milik PT. Freeport Indonesia.
 
Kegiatan itu dilakukan di Kawasan Java Intregated Industrial & Port Estate ( JIIPE ) di Gresik, Jawa Timur pada hari Selasa, 12 Oktober 2021.
 
"Nilai investasinya sangat fantastis dan nilai tambahnya juga besar. Saat konstruksi saja menyerap 40 ribu tenaga kerja," kata Presiden RI, Joko Widodo, dikutip enampagi.id dari suarajatim.id Selasa, 11 Oktober 2021.
 
"Kita dapat laporan smelter yang akan dibangun dengan desain single line ini terbesar di dunia, karena mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun,"
 
 
Selain ditujukan untuk pemurnian tembaga, Smelter ini juga akan difungsikan untuk pemurnian logam berharga yang menghasilkan Emas, Perak, dan Logam berharga lainnya.
 
Dengan kegiatan Groundbreaking ini, menandakan bahwa proses pembangunan Konstruksi sudah dimulai.
 
PT. Freeport Indonesia (PTFI) telah menunjuk dan menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan asal Jepang, PT Chiyoda International Indonesia.
 
 
Untuk kegiatan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) proyek smelter Manyar, Gresik, Jawa Timur, pada Kamis, 15 Juli 2021.
 
Kontrak ini mencakup pengerjaan proyek pembangunan smelter berkapasitas 1,7 juta ton pengolahan konsentrat per tahun.

Serta fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
 
 
Kontrak ini mencakup pengerjaan proyek pembangunan smelter berkapasitas 1,7 juta ton pengolahan konsentrat per tahun serta fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
 
Istilah Smelter dalam dunia pertambangan adalah sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar.
 
Sebagai bahan baku produk akhir, proses tersebut telah meliputi pembersihan mineral logam dari pengotor dan pemurnian.
 
 
Smelter Gresik ini sendiri menargetkan pembangunannya dapat rampung pada 2023 dengan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga 2 juta ton per tahun.
 
Total biaya yang dibutuhkan untuk membangun smelter di Gresik diperkirakan mencapai 3 miliar dolar AS.***(Budi Rahman/GMM)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Pamela Apriliana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X