ENAMPAGI - Makaroni Tasik, si kecil pedas asin gurih dan asik di lidah ini merupakan cemilan yang sangat digandrungi di Indonesia, terutama warga kampung Kukun, Cikarang Selatan.
Makaroni Tasik, yang salah satu cemilan berbentuk seperti pipa kecil ini pun, mendapat perhatian lebih dari pria muda asal Tasikmalaya, Yudi Supriadi.
Yudi menggeluti usaha Makaroni Tasik ini sejak tahun 2019, yang walnya dia hanya coba-coba, justru ketagihan hingga saat ini.
Dia memilih makaroni, pasalnya makaroni merupakan cemilan kesukaannya ketika dia masih menjadi karyawan di salah satu perusahaan swasta di Cikarang.
Baca Juga: Aurel Hermansyah 'Diberi' Lamborghini, Sang Pemberi: Hanya Ada Satu di Indonesia
"Saya memilih makaroni karena itu merupakan cemilan kesukaan saya dan sering nyetok di toples," tutur Yudi.
Yudi pun mengaku hasil dari dia bekerja di salah satu perusahaan swasta selama kurang lebih empat tahun, salah satunya untuk modal berjualan makaroni.
"Modal awal untuk jualan ini kira-kira 23 jutaan dan sekarang sudah balik modal, Alhamdulillah," ucap Yudi dengan rasa syukur.
Baca Juga: Akankah Jawa Barat Mengulangi Kans Sukses Menjadi Juara Umum di PON?
Saat ini, Makaroni Tasik mampu memproduksi 20-40 kilogram per harinya.
Adapun bumbu-bumbu seperti rasa balado, jagung, manis, jagung bakar, barbeque, pedas asin, dan lainnya, didatangkan langsung dari Tasikmalaya
Tujuan dari mendatangkan bumbu itu agar mempertahankan cita rasa dari brand makaroninya sendiri.
Makaroni Tasik tersebut, dibanderol dengan harga Rp5.000 per bungkusnya.
Artikel Terkait
8 Kandungan Kangkung yang Belum Banyak Diketahui, Salah satunya Mengandung Vitamin C
Dampak Video Viral Memarahi Seorang Kakek, Baim Wong Ditinggalkan 200 Ribu Subcriber dalam Sekejap
Larangan Expor Bijih Nikel: Indonesia Tak Gentar Hadapi Uni Eropa
Baim Wong Dihujat dan Terancam Kehilangan Subscriber Youtube
230 Anak Diberikan Sertifikat Imunisasi di Kota Depok