Ketika Artis di Panggung Jadi Sasaran ‘Seksual’ Penonton, Ini Hal yang Dapat Dijadikan Pelajaran.

- Selasa, 1 Oktober 2024 | 14:00 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual. ((Pexels.com / Josie Stephens))
Ilustrasi pelecehan seksual. ((Pexels.com / Josie Stephens))

Trauma adalah pengalaman unik individu atas suatu peristiwa atau kondisi yang berlangsung
lama.

Individu itu umumnya mengalami ancaman terhadap psikis atau fisiknya, merasa ketakutan,
tidak berdaya, atau kecemasan yang berlebihan.

Aspek utama yang membuat sesuatu menjadi traumatis adalah kemampuan individu kewalahan untuk melepaskan sisi emosionalnya.

2. Trauma Insidious (Berbahaya)

Trauma ini merupakan salah satu trauma yang berbahaya, karena menjadi sasaran oknum
yang melakukan insiden harian berupa objektifikasi, intimidasi, ataupun seksisme.

Dampak trauma insidious tidak selalu bersifat kekerasan fisik di dunia nyata, namun juga menimbulkan kekerasan terhadap batin jika itu terjadi di media sosial.

3. Trauma Berulang

Trauma berulang terjadi ketika situasi, interaksi, atau faktor lingkungan bersifat traumatis.
Trauma yang terjadi sebelumnya akan membangkitkan perasaan individu jika ada sesuatu yang menjadi pemantiknya.

Perasaan itu persis seperti pengalaman pertama kali yang membekas dalam pikirannya,
sehingga timbul kecemasan yang berlebihan terhadap orang lain.

Oleh karena itu, perilaku pelecehan seksual atau tindakan kekerasan dapat menimbulkan
trauma yang berulang bagi korbannya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M Arief

Sumber: Fauzi Ghanim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X