ENAMPAGI – Beberapa waktu lalu diadakan Festival Permainan Tradisional di Denpasar (6/6/2023) yang mengajak para pelajar untuk bermain di acara tersebut.
Kampanye Sekolah Sehat oleh Kemdikbud itu menarik, karena acara ini mengingatkan kembali beragamnya permainan tradisional di tanah air.
Di acara tersebut diselenggarakan permainan tradisional, sepit-sepitan, congklak, engklek, bola bekel, dan bakiak. Permainan tradisional di Indonesia begitu banyak.
Seperti kelereng atau gundu, gobak sodor, lompat tali karet, jilumpet atau petak umpet, engkling, egrang, layangan, sepur-sepuran, bentengan dan masih banyak ragam lainnya.
Baca Juga: Melepas Penat dari Perceraian, Ini yang Dilakukan Inge Anugrah
Penyelenggaraan acara ini cukup menarik karena saat ini seiring perkembangan zaman, permainan tradisional itu sudah mulai dilupakan.
Terlebih saat ini permainan yang biasa dimainkan anak berbasis digital sehingga tidak mengenal lagi permainan tradisional.
Selain membuat tubuh untuk bergerak sehingga menyehatkan fisik dan menyegarkan pikiran seakan bebas untuk mengekspresikan diri.
Acara seperti ini biasanya riuh dengan teriakan ekspresi pemain bahkan penonton yang juga riuh. Terasa kemeriahannya.
Di acara ini diikuti sebanyak 360 anak yang berasal dari 234 peserta didik jenjang SD, 90 peserta didik PAUD, dan 36 peserta didik SLB di Provinsi Bali.
Baca Juga: Bertemu dengan Nadiem Makarim, Putri Ariani Ceritakan Merdeka Belajar dalam Pendidikannya
‘Permainan tradisional perlu kita galakkan agar anak-anak antusias dan terbiasa melakukan aktivitas fisik.
Ini menjadi salah satu fokus Kampanye Sekolah Sehat’, ujarnya Muhammad Hasbi, Direktur Sekolah Dasar di tempat tersebut. Hal yang sama juga dikatakan Tia, salah satu peserta lomba.
‘Rasanya senang sekali bisa bermain permainan congklak, dan bisa bertemu dengan teman-teman baru di sini’, ucap Tia.
Artikel Terkait
Hebatnya Perjuangan Seorang Single Parent Terhadap Anak-anaknya
Kisah Haru Siti, Seorang TKW Taiwan yang Membawa Anak Majikannya ke Indonesia untuk Dirawat
Merasa Iba TKW Taiwan Asal Indonesia Bawa Pulang Anak Majikannya
Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Bisa Menghargai Perempuan
Dampak Perceraian Orangtua Bagi Anak