KRL dan Primus Yustisio! Pengakuan Anggota Legislatif yang Menjadi Perbincangan

ENAMPAGI – Primus Yustisio dikenal sebagai artis sinetron yang lekat layar kaca, dulu. Artis sekaligus seleb Indonesia tahun 90-an ini membuat pengakuan tentang KRL (Kereta Rel Listrik).

Menurut pengakuannya Primus Yustisio, seorang seleb sekaligus juga anggota legislatif mengenai KRL yang selalu siap mengantarnya ke Senayan.

Bagi KRL adalah moda transportasi umum yang begitu mobile sekaligus efektif untuk seluruh masyarakat pelosok Jakarta, ternyata begitu pula untuk sekelas seleb, Primus Yustisio.

Kata anggota legislatif fraksi PAN (Partai Amanat Nasional) ini, alasan Primus Yustisio memilih alat transportasi KRL supaya tidak terjebak macet dan dinilai lebih efektif.

Baca Juga: Simak! Inilah Tips Perawatan Rambut yang Baik dan Benar

Masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang dan sekitarnya KRL sudah lekat dengan mereka bahkan seakan melegenda untuk mereka. 

Di Jakarta, masyarakat sudah terbiasa naik KRL, Bus Trans Jakarta, bus, taksi online, ojek online bahkan ada angkutan kota. Selain juga mobil pribadi.

Bahkan ada anggapan seandainya orang daerah (luar Jakarta) telah menginjakkan kaki ke Jakarta belum mencoba KRL, belum lengkap petualangannya.

Walaupun di sisi lain, saat jam-jam sibuk (berangkat kerja dan pulang kerja) suasana KRL sangat sarat penumpang dan penuh, tapi KRL tetap menjadi favorit.

Alasan masyarakat juga sama, lebih efektif, tidak macet, tepat waktu dan ekonomis, dirasa lebih murah dibandingkan alat transportasi umum lainnya. 

Baca Juga: Tips Mengubah Hobi Menjadi Bisnis yang Menguntungkan Bagi Anak Muda

Hanya mungkin untuk orang-orang tertentu kurang bergengsi, mungkin agak terasa kurang nyaman. Terlalu berdesak-desakan.

Namun ternyata hal itu bukan menjadi penghalang Primus Yustisio menggunakan KRL sebagai kendaraan favorit untuknya saat bekerja, bahkan hal ini sedang ramai diperbincangkan.

Padahal kekayaan anggota legislatif ini mencapai Rp 73 miliar, sungguh jumlah harta yang sangat fantastis untuk ukuran rata-rata rakyat Indonesia.