ENAMPAGI – Sebagian dari kita belum mengetahui tentang sejarah Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional pada 5 November , padahal pemerintah Indonesia telah menetapkan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tersebut sejak 1993 loh.
Penetapan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional ini diperingati setiap 5 November , dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan, dan pelestarian puspa maupun satwa Nasional melalui sejarah.
Dengan adanya peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang setiap 5 November ini, menunjukkan bahwa betapa Pemerintah Indonesia itu peduli akan kekayaan jenis tumbuhan dan satwa di Indonesia, yang mana tidak dapat ditandingi dan harus dijaga kelestariannya serta masyarakat juga harus mengetahui sejarah dari hari ini.
Sejarah puspa dan satwa Nasional, bermula dari Presiden Soeharto pada 1993, yang mana telah mengeluarkan keputusan presiden RI nomor 4, tentang satwa dan bunga Nasional, agar dapat meningkatkan rasa cinta dan perduli terhadap tumbuhan dan satwa Nasional.
Baca Juga: Tanda-tanda Penyakit Hati Serta Nutrisi Yang Dapat Menyembuhkannya, Menurut Dr. Zainudin Akbar
Dikutip dari World Atlas, Indonesia termasuk di dalam 17 negara Megabiodiversity Dunia atau negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya di Dunia.
Di Indonesia terdapat keanekaragaman hayati yang terdiri dari kurang lebih 1592 spesies burung, 81 spesies reptil, 270 spesies amfibi, dan 519 spesies mamalia. Bahkan 25 ribu terdiri dari bunga dan 55 persen diantaranya merupakan jenis endemik.
Berdasarkan peraturan Keppres RI nomor 4 tahun 1993, tentang satwa dan bunga Nasional ini, bahwa di Indonesia ada tiga jenis satwa dan bunga yang dinyatakan sebagai satwa dan bunga Nasional.
Baca Juga: Hari Pahlawan : Menjelang Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
Ketiga satwa tersebut adalah Komodo, Ikan Siluk Merah, dan Elang Jawa. Sedangkan ketiga bunga tersebut adalah Melati sebagai puspa bangsa, Anggrek Bulan sebagai puspa pesona, dan Raflesia Arnoldi sebagai puspa langka.
Maka dari itu, sangatlah penting untuk menjaga kelangsungan hidup flora dan fauna agar keseimbangan ekosistem di Indonesia tetap terjaga.
Apalagi di Indonesia sendiri masih banyak penggundulan hutan dan perburuan satwa liar, hingga pembangunan yang tidak memperhatikan spesifikasi lingkungan.
Baca Juga: Perjalanan Udara Jawa-Bali Syaratnya Cukup Tes Antigen
Seingga saat ini, pemerintah telah berupaya untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati. Upaya tersebut bisa ditunjukkan melalui pendirian kawasan konservasi, seperti taman nasional, cagar alam dan suaka margasatwa.