Seolah dijaga pelupuk
Agar tak jatuh
Indah warnanya
Menghibur bocah berkaki satu
Dalam gendongannya
Tapi jatuh juga akhirnya
Manik-manik bening berkilauan
Menitik pecah
Pada pipi manis kemerahan
Puteranya
"Ibu menangis ya, kenapa?"
Meski kehilangan satu kaki
Bukankah ananda selamat kini
Seperti yang ibu pinta?"
"Airmata bahagia, anakku