ENAMPAGI - "Singles Inferno," acara kencan asal Korea Selatan sedang ramai di perbincangan para penontonnya.
"Singles Inferno" yang baru tayang di Netflix merupakan acara realiti tentang pencarian teman kencan antara kontestan pria dan wanita di Korea Selatan.
Konsep yang diusung "Singles Inferno" adalah dengan membawa beberapa pria dan wanita lajang ke sebuah pulau tak berpenghuni dan hanya bisa keluar dari pulau tanpa listrik tersebut jika mereka menemukan pasangan kencannya.
Dilarang mengungkapkan umur dan pekerjaan kepada sesama kontestan, serta harus berkompetisi untuk menemukan cinta mereka di sana adalah aturan utama "Singles Inferno."
Baca Juga: Rumor Apple iPhone 14, Tidak akan Pakai Kartu SIM Fisik Lagi?
Tak hanya menarik perhatian penonton asal Korea Selatan saja, "Single's Inferno" juga menarik banyak perhatian penonton internasional.
Sayangnya, banyak dari penonton internasional tersebut yang memberikan timbal balik negatif kepada acara tersebut.
Pandangan negatif terhadap "Singles Inferno" timbul saat para penonton internasional melihat peserta yang berpartisipasi dalam acara tersebut tak henti menyinggung warna kulit dan mengaitkannya kepada satu hal.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Kirana' - Dewa 19, Salah 1 Lagu Masterpiece Ciptaan Mendiang Erwin, Bassist Dewa 19
Preferensi pada warna kulit yang lebih "pucat" terus dibawa oleh salah satu kontestan pria di "Single's Inferno."
Sedangkan peserta wanita di sana tidak semua memiliki warna kulit yang dimaksud oleh kontestan tersebut, mereka memiliki warna kulitnya masing-masing.
Banyak dari penonton internasional yang membahas hal tersebut di media sosial.
Baca Juga: 5 Manfaat Kerokan Pada Punggung Secara Medis, Namun Perhatikan Juga Resikonya!
Lehih spesifik, penonton internasional mempermasalahkan kontestan pria yang mengatakan bahwa kulit "pucat" sama dengan sebuah "kepolosan."