Bian mengetuk kamar Tari, saat Tari muncul Bian menggandeng Tari menuju kamarnya.Saat malam hari Bian juga membuatkan Tari mie rebus.
Bian meminta maaf kepada Tari tentang perkataannya yang menyinggung Tari.
Saat sedang berbicara dengan Tari, Sarah menelpon Bian.
“Angkat aja mas, gak papa ,udah biasa,” kata Tari.
Bian mendapat telepon kalau Sarah kecelakaan. Bian dan Tari bergegas untuk melihat keadaan Sarah di rumah sakit.
Namun Bian langsung menemui Sarah. Tari hanya menunggu di luar. Aldi juga datang ke rumah sakit dan mengajak Tari untuk masuk bersama melihat keadaan Sarah.
Sarah memeluk Bian dan mengatakan untuk tidak meninggalkannya.Tari yang melihat hal itu berusaha untuk menahan rasa sedihnya dan meninggalkan ruangan tempat Sarah di rawat.
Saat tiba di rumah Bian. Tari telah menyiapkan koper nya di ruang tamu. Tari mengatakan kepada Bian bahwa ia ingin pergi untuk sementara waktu.
“Aku perlu waktu untuk memikirkan semuanya mas, tentang aku,kamu dan pernikahan kita.Aku gak bisa kayak gini terus,gak bisa terus menerus menahan sakit hati lihat kamu sama perempuan itu,” kata Tari.
“Sarah sendirian disini dia gak punya keluarga,” ungkap Bian.
“Mas,setiap malam aku selalu berdoa agar hati kamu terbuka.Tapi aku capek mas,aku berjuang sendiri sementara kamu.Kamu selalu kembali kepada perempuan itu.Sekeras apapun aku mencoba kamu selalu kembali kepada perempuan itu.
Mungkin rasanya gak akan sesakit ini kalau aku gak jatuh cinta sama kamu.Aku gak tau kapan aku mulai jatuh cinta sama kamu mas,mungkin itu pas ijab qobul,mas kalau pegang tangan aku,itu pertama kali kamu ngajak aku jalan – jalan,aku gak tau yang pasti aku udah mulai jatuh cinta sama kamu,” kata Tari sambil menahan tangis.
“Please dengerin aku dulu,jangan pergi,jangan tinggalin aku,” ucap Bian.
“Kamu mau tinggalin perempuan itu demi aku.Aku akan pergi sampai kamu menemukan jawabannya,” ungkap Tari.***