Ia adalah Robert Guy Loder Symonds. Kematian 2 Jenderal besar itu menjadi bukti tidak terbantahkan terkait kehebatan arek-arek Suroboyo.
3. Ketika Semua Berjuang Tiada yang Peduli Perbedaan
Arek-arek Suroboyo ketika pertempuran 10 November terjadi semuanya bersatu dan tidak peduli meski tentu saja terdapat banyak perbedaan.
Dalam peperangan ini segenap warga ikut ambil bagian mulai dari santri, warga Tionghoa, hingga seluruh lapisan masyarakat.
Ada yang berteriak takbir sementara yang lain memanjatkan doa kepada Yesus atau Sang Buddha di mana hal semacam ini merupakan pemandangan yang biasa kalau itu.
Tidak ada yang merasa aneh karena semuanya berjuang dengan tujuan yang sama, yaitu mempertahankan kemerdekaan.
4. Butuh Usaha Keras Bagi Sekutu untuk Menguasai Surabaya
Sebagai pemenang dalam Perang Dunia Kedua merupakan hal remeh rasanya untuk dapat menguasai sebuah kota kecil seperti Surabaya.
Tapi ternyata, butuh usaha lebih untuk bisa menaklukkan kota ini.
Percaya atau tidak, bagi sekutu yang hebat dan jemawa itu mereka memerlukan waktu 3 minggu untuk bisa menguasai Surabaya.
Ini adalah waktu yang terlalu lama bagi sebuah pasukan sehebat mereka.
Bahkan untuk dapat menaklukkan Surabaya terlebih dulu pasukan sekutu harus kehilangan dua Jenderal dan juga sekompi pasukan elit mereka yang menangis ketakutan.
Baca Juga: Link Nonton Live Streaming Milan Vs RB Salzburg Liga Champions 3 November 2022 Laga Hidup dan Mati