ENAMPAGI - Lama tak mendengar kabar konten kreator Baim Wong, ternyata Baim Wong akui trauma pasca prank konten KDRT polisi yang membuatnya harus berproses dengan hukum.
Selain prank konten KDRT polisi, Baim Wong juga terjerat pelanggaran Undang-Undang ITE, permasalahan ini membuatnya trauma dan beristirahat ngonten.
Baim Wong lebih memilih mendekatkan diri kepada Allah setelah kasus prank konten KDRT polisi, dengan cara berangkat umroh ke tanah suci Makkah.
Dilansir dari youtube Intens Investigasi, Baim Wong mendapat penghargaan sebagai Public Figure Tersilet di Silet Award yang disiarkan langsung di RCTI.
Baca Juga: Lirik Lagu 'This December' Ricky Montgomery : I'm Okay If You're Okay, Beserta Terjemahannya
Penghargaan itu menurut Baim adalah sebuah kepercayaan dan bersyukur masih ada orang yang mendukungnya, "orang yang sudah suka dan percaya gak perlu lagi penjelasan". Kata Baim Wong.
Menurut Baim Wong permasalahan yang menimpa dirinya tak membuatnya jatuh, justru Baim memetik hikmah dan pelajaran dari kasus tersebut.
Pergi umroh ke Makkah membuat Baim Wong merasa tenang dan sedikit rehat dari membuat konten, Baim ingin fokus beribadah mendekatkan diri pada Allah.
Orang gak ngerti dan gak tau niat dibalik semua perbuatan kita, permasalahan Baim Wong bukanlah masalah kecil.
Baim dilaporkan atas dugaan pasal laporan palsu dan Undang-Undang ITE. Kasus yang menimpa Baim Wong memang menghebohkan karena disebut merendahkan martabat kepolisian.
Sejumlah mahasiswa gerakan hukum Indonesia berdemo di depan Perlos Metro Jaya agar Baim dihukum dan diadili.
Baim Wong terancam 12 tahun penjara, para mahasiswa yang berdemo ingin mengawal kasus ini sampai selesai hingga diproses polisi.
Polisi menyebutkan proses kasus ini dalam satu atau dua hari sehingga kasus ini cepat terselesaikan.