Namun rasa kepuasan tersebut berakhir menjadi sebuah malapetaka. Salah satu helikopter penabur salju mengalami malfungsi.
Helikopter itu menjadi hilang kendali dan menabrak salah satu lantai di gedung pencakar langit tersebut. Sehingga menyebabkan kebakaran yang sangat hebat.
Api dengan cepat menyebar dan membesar yang semakin diperparah dengan water sprinkle yang tidak mau menyala sebagaimana mestinya.
Padahal masalah pada water sprinkle sudah diketahui oleh pemilik gedung sebelum malam natal tiba.
Namun karena rasa egoismenya yang lebih memilih melaksanakan pesta mewah daripada keselamatan.
Maka dia lebih menuntut semua pekerjanyauntuk fokus pada pesta Malam Natal yang akan datang. Kecerobohan dan ketidakpedulian itulah yang akhirnya menjadi sumber malapetaka.
Water sprinkle yang tidak berfungsi membuat api semakin leluasa menunjukkan kobarannya, dan melahap habis apapun yang dilaluinya.
Di film ini penonton akan menyaksikan ketegangan dari petugas pemadam kebakaran yang kesulitan untuk memadamkan api sambil mengevakuasi korban.
Baca Juga: Wajib Dicoba! 5Tempat Wisata Kuliner Di Bekasi, Siap Memanjakan Lidahmu!
Api menjadi semakin besar, para penghuni dan tamu pesta yang panik saling berebut untuk keluar menjadikan suasana di gedung mewah ini benar-benar kacau.
Ketika menonton film ini, banyak emosi yang akan dirasakan penonton. Mulai dari kesal melihat keegoisan seseorang untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Hingga dibuat menangis karena adegan yang mengharukan. Penonton akan dibuat tegang menyaksikan perjuangan mereka untuk bertahan hidup dan melarikan diri dari bangunan yang runtuh sebelum terlambat.
Menurut Sutradara, Kim Ji Hoon, film ini terinspirasi dari film ‘The Towering Inferno’ yang diproduksi pada tahun 1974 serta rekaman kehidupan nyata dari serangan 11 September di World Trade Center di New York.