George Paonessa , Penerbang yang 'Ditelan' Segitiga Bermuda tapi Mengirimkan Pesan Telegram kepada Keluarganya

- Rabu, 29 September 2021 | 11:18 WIB
Anggota pasukan TBM/TBF Avenger (1945). (Tangkap layar YouTube/HISTORY)
Anggota pasukan TBM/TBF Avenger (1945). (Tangkap layar YouTube/HISTORY)

Setelah dinyatakan hilang dan diyakini tidak ada penyintas dalam kejadian tersebut, secara misterius, sebuah pesan telegram diterima oleh keluarga Paonessa yang diduga dikirim oleh George.

Keanehan tersebut didukung oleh pemaparan Jon F. Myhre, mantan pilot perang Angkatan Darat Amerika Serikat, dalam wawancara bersama Discovery Channel, Lary King Live, dan acara lainnya.

Baca Juga: Tak Mau Berbagi, Umi Pipik Menemui Anak Tirinya

Myhre percaya bahwa dua dari lima pesawat Flight 19 selamat dan berhasil mendarat di daerah rawa kawasan Florida.

Keyakinannya ini berdasar pada penelusuran serta penelitian awal yang ia lakukan pada tahun 1982.

Myhre bersikukuh bahwa ada alasan untuk mempercayai pesan telegram dari George tersebut.

Baca Juga: Dieng, Negeri di Atas Awan yang Punya Banyak Objek Wisata Mempesona

Ia menuliskan semua hasil penelitiaannya dalam sebuah buku berjudul The Discovery of Flight 19: A 30-Year Search for the Lost Patrol in the Bermuda Triangle (Penemuan tentang Flight 19: Sebuah Penelitian selama 30 Tahun yang Didedikasikan untuk Pencarian Pesawat Patroli yang Hilang di Segitiga Bermuda)

Sampul buku The Discovery of Flight 19: A 30-Year Search   for the Lost Patrol in the Bermuda Triangle, hasil penelitian Myhre selama 30 tahun.
Sampul buku The Discovery of Flight 19: A 30-Year Search for the Lost Patrol in the Bermuda Triangle, hasil penelitian Myhre selama 30 tahun. (America Comes Alive!)

Gara-gara buku ini, banyak miskonsepsi bahwa Flight 19 adalah "The Lost Patrol", padahal Flight 19 mengudara untuk menjalankan misi latihan, bukan untuk patroli wilayah.

Baca Juga: Lagi! Serangan KKB Papua Menelan Korban, Polisi Gugur dalam Baku Tembak

Dalam bukunya, Myhre mengindikasikan bahwa adanya kemungkinan Sersan George Richard Paonessa berhasil menyelamatkan diri, ia berhasil keluar menggunakan parasut sebelum pesawat Avenger yang ditumpanginya jatuh.

Myhre juga percaya bahwa setelah mengalami kejadian yang sangat mengerikan tersebut, George Paonessa memutuskan untuk AWOL 'pamit tanpa izin resmi namun juga tanpa niat meninggalkan tugas militernya' (dalam dunia militer dikenal dengan istilah AWOL, absent without official leave).

Setelah buku tersebut beredar di publik, keluarga George mengirimkan sebuah pesan telegram kepada Myhre dan juga pihak penerbit, Douglas Westfall dari penerbit Paragon—penerbit yang khusus meluncurkan buku bersumber dari sumber primer.

Baca Juga: RANS Cilegon FC Gagal Meraih kemenangan di Laga Pertama Liga 2 setelah Ditumbangkan Dewa United

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tasya Nandynanti Demautami

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X