Arawinda Kirana, Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2021 Lewat Film Yuni

- Kamis, 11 November 2021 | 12:30 WIB
Arawinda Kirana meraih piala citra pemeran utama perempuan terbaik FFI 2021. (instagram @fourcoloursfilms)
Arawinda Kirana meraih piala citra pemeran utama perempuan terbaik FFI 2021. (instagram @fourcoloursfilms)

ENAMPAGIArawinda Kirana berhasil meraih penghargaan piala citra Festival Film Indonesia (FFI) 2021. Ia mememangi kategori pemeran utama perempuan terbaik FFI 2021.

Arawinda Kirana memperoleh penghargaan pemeran utama perempuan terbaik FFI 2021 melalui film Yuni yang disutradarai oleh Kamila Andini.

Penghargaan pemeran utama perempuan terbaik  FFI 2021 ini tentu sangat membanggakan bagi Arawinda Kirana mengingat ini adalah debutnya sebagai pemeran utama di sebuah film.

Di kategori permeran utama perempuan terbaik FFI 2021 ini, Arawinda mengalahkan beberapa nomine lainnya, yaitu Hana Prinantina Malasan (Cinta Bete), Nirina  Zubir (Paranoia), Shenina Chinnamon (Penyalin Cahaya), dan Wulan Guritno (Jakarta vs Everybody).

Baca Juga: Penyalin Cahaya Borong Piala di FFI 2021, Berikut Daftar Pemenangnya

Film Yuni berkisah tentang seorang siswi SMA bernama Yuni yang diperankan oleh Arawinda. Ia memiliki impian untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Sayangnya budaya dan lingkungan Yuni tidak mendukung bagi perempuan untuk meraih mimpinya.

Film yang diproduksi Fourcolours Films ini juga terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang Academy Awards (Oscar) ke-94 tahun depan. Film Yuni akan tayang di bioskop pada 9 Desember 2021.

Sebelumnya film Yuni berhasil memenangi penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021.

Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka, Berikut Pengakuan Sopir Vanessa Angel

Totalitas Arawinda Kirana untuk film Yuni

Untuk mendalami karakter Yuni, beberapa minggu sebelum syuting, Arawinda Kirana melakukan riset dengan tinggal di sebuah homestay di daerah pelosok Serang, Banten sekitar satu jam dari kota.

Ia tinggal di sebuah keluarga asli yang memiliki anak perempuan berumur 16 tahun. Ia belajar dari perempuan-perempuan daerah tersebut termasuk berinteraksi menggunakan bahasa Jaseng (Jawa Serang).

Dalam risetnya, ia mengikuti kegiatan masyarakat setempat, mulai dari bangun tidur jam 5 pagi, pergi ke sawah, masak hingga latihan silat.

Baca Juga: Segudang Manfaat Lemon untuk Kesehatan, tapi Tidak Dianjurkan untuk Pemilik Penyakit Satu Ini

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Pamela Apriliana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X