Drama 'Snowdrop' Kembali Terjerat Kasus Sejarah, Kali Ini Petisi Datang dari Para Cendikiawan

- Minggu, 16 Januari 2022 | 16:30 WIB
Lagi, sebuah petisi tentang sejarah yang digunakan dalam drama 'Snowdrop', kali ini dikirim langsung kepada bos Disney Plus Asia-Pacific (Kolase tangkap layar drama 'Snowdrop'/JTBC)
Lagi, sebuah petisi tentang sejarah yang digunakan dalam drama 'Snowdrop', kali ini dikirim langsung kepada bos Disney Plus Asia-Pacific (Kolase tangkap layar drama 'Snowdrop'/JTBC)

ENAMPAGI - Lebih dari 30 guru besar dan ahli sejarah Korea berkumpul tandatangani petisi terkait drama "Snowdrop."

Kali ini, petisi langsung ditujukan kepada presiden dari Disney Plus Asia-Pacific terkait masalah sejarah yang diusung drama JTBC, "Snowdrop."

Sebuah petisi menyinggung kesamaan sejarah dalam drama "Snowdrop" yang disusun oleh profesor studi Korea dari institusi seperti Universitas Wanita Ewha, Universitas Negeri Pusan, Universitas George Washington, dan masih banyak lagi.

Selai para profesor, para kandidat Ph.D dari Universitas Princeton, Universitas Harvard, Universitas Toronto, dan lainnya juga mencantumkan namanya dalam petisi yang membahas dua hal utama terkait sejarah dalam drama "Snowdrop."

Baca Juga: Bukan Tanpa Makna, Ini Arti dari Warna Almamater Kampus, Almamater Kampusmu Warna Apa?

Petisi tersebut diawali dengan pernyataan sebagai berikut:

"Kami tidak menuliskan [petisi] ini agar Anda menghentikan penayangan [drama 'Snowdrop']. Sebaliknya, kami menulis [petisi ini] untuk meminta perusahaan Anda mencari seorang pakar guna memeriksa dengan cermat referensi sejarah yang dibuat dalam drama tersebut, dan mempertimbangkan sendiri cara pemakaian referensi sejarah tersebut (dalam drama).

Kami membuat permintaan ini karena kami tidak percaya bahwa Disney Plus, sebagai platform global, sadar dengan adanya konteks sejarah dan sosial-politik dalam drama tersebut. Dan kami percaya bahwa Disney Plus harus membuat keputusan yang tepat ketika menyiarkan secara global sebuah acara yang menggunakan seting waktu yang 'masih segar,' ditambah berkaitan dengan sejarah Korea tahun 1987."

Baca Juga: Lirik Lagu “Ingin Bertemu Lagi” – Fatin, Lagu untuk yang Sedang Jatuh Cinta

Hal pertama yang disorot dalam petisi ini adalah referensi yang digunakan dalam membentuk karakter utama wanita dalam "Snowdrop" dianggap menggunakan karakter asli, tokoh sejarah yang benar-benar ada, bernama Cheon Young Cho.

Masalah ini sebenarnya juga pernah menjadi sorotan utama masyarakat, bahkan sebelum episode pertama "Snowdrop" mengudara.

Isi petisi tersebut juga menyinggung adanya potensi referensi yang menggunakan karakter dari suami Cheon Young Cha, Jeong Mun Hwa, seorang aktivis gerakan demokrasi.

Baca Juga: India Open 2022: Ahsan dan Hendra Melaju ke Babak Final

Hal kedua yang menjadi bahasan di petisi tersebut adalah karakter Eun Chang Su (diperankan oleh Heo Jun Ho), ayah Yeong Ro (Jisoo BLACKPINK).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tasya Nandynanti Demautami

Sumber: All Kpop

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X