Alvin Faiz Lagi-lagi Diterpa Isu Miring Jual Tanah Wakaf, Bagaimana Faktanya?

ENAMPAGI - Putra sulung almarhum ustadz Muhammad Arifin Ilham, Muhammad Alvin Faiz, lagi-lagi menggegerkan jagat pemberitaan.

Setelah sebelumnya Alvin Faiz membongkar ketidaksetiaan sang mantan istri, Larissa Chou, dan menudingnya serta menduakan cintanya, saat masih suami istri.

Kini justru Alvin Faiz yang harus menghadapi tudingan berat. Dilansir enampagi dari akun YouTube Indosiar yang diunggah pada 11 Februari kemarin.

Bukan soal asmara ataupun rumah tangga, namun Alvin Faiz dituding menjual sebidang tanah wakaf di desa Cipambuan Jawa Barat seluas 4.000 meter persegi.

Baca Juga: Prader Willi Syndrome? Simak Penjelasan Oki Setiana Dewi Tentang Penyakit yang Diderita Sulaiman

Kabar miring yang berembus itupun langsung menggemparkan jagat maya. Tak sedikit yang menduga Alvin Faiz telah kehabisan harta karna gaya hidupnya yang berubah.

Lantas seperti apa fakta yang sebenarnya? Mungkinkah penjualan tanah wakaf tersebut benar-benar nyata adanya.

Benarkah selain Alvin Faiz, adalah sosok lain yakni Ummi Yuni (ibunda Alvin Faiz) yang menjadi pelaku dibalik penjualan tanah wakaf tersebut?

Hanny Kristianto (sahabat Almarhum Ustadz Arifin Ilham) mengatakan "Saya rasa kalau dijual tidak mungkin, tapi kalau ada permasalahan, iya.

Baca Juga: Begini raut wajah suami Gita Savitri Devi saat bicara bahwa mempunyai anak hanya menjadi beban

Wakaf tidak akan pernah jadi hibah, apalagi sudah ada akta wakafnya, lanjutnya.

Sebagai seorang Ibu, ummi Yuni tidak tinggal diam saja, ketika Alvin Faiz sang putra sulungnya diterpa isu tak sedap, apalagi terkait penjualan tanah wakaf.

Ummi Yuni mengatakan "Berita itu dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, karna ketidakyakinan mereka, belum bertanya, belum mengerti, belum memahami, belum membaca, belum melihat, belum bertanya ke Ummi,  belum datang ke badan wakaf Indonesia, belum melihat suratnya, legalitasnya".

Yang namanya manusia, pikiran-pikiran itu pasti keluar, hanya untuk membuat ramai suasana, itu biasalah, lanjutnya.