ENAMPAGI – Ini dekat sekali hubungannya dengan masyarakat, yakni perseteruan atau perpecahan.
Perseteruan itu mengenai masalah apa-apa, apapun itu. Seperti golongan kepentingan yang berbeda, persaingan dalam pekerjaan, memperoleh hak asuh, bahkan saat pemilihan kepala desa.
Tidak hanya mengenai masalah berat dan ajaib namun masalah sederhana sekalipun bisa menyulut emosi hingga bisa saja membuat riak-riak masalah yang sudah laten (terdapat) menjadi semakin diperuncing saja. Timbul perseteruan.
Hingga gelombang massa besar sekalipun akan bergerak melakukan pembelaan kepada massa kelompoknya.
Baca Juga: Menarik Kembali Sesuatu yang Berserak, di Antara Cuilan yang Tersisa
Jadi kepentingan memang akan menimbulkan golongan ‘baru’ atau kelompok baru dalam kehidupan yang semakin kompleks ini. Itulah mengapa saat ini banyak sekali masyarakat dikagetkan dengan begitu banyak keragaman yang menghiasi seluruh lapisan masyarakat.
Terlebih saat ini pencitraan atas suatu partai sedang marak digalakkan. Bahkan seperti diketahui bersama di tahun politik ini, partai-partai mulai berlomba menjalin kekuatan kelompoknya untuk memperoleh pengikut yang diharapkan bisa menambah kekuatan kelompok kepentingan yang kuat ini.
Siapapun tak menampik bahwa massa atau kekuatan masyarakat memang sangat hebat untuk menambah kekuatan kelompok. Karena kekuatan itu basic-nya berada di kekuatan massa.
Baca Juga: Menarik Kembali Sesuatu yang Berserak, di Antara Cuilan yang Tersisa
Itu tidak hanya terjadi dalam kepartaian, namun itu juga bisa terjadi saat seseorang di tempat kerja. Walaupun dekripsi pekerjaan itu sudah demikian jelas, namun tentu di manapun itu bekerja, tetap saja rasa persaingan itu muncul.
Terlebih kelompok ini adalah kelompok bekerja memang sarat dengan persaingan. Bahkan dengan sesama pegawai yang stratanya sama juga seringkali persaingan yang kental justru sering terjadi.
Sedangkan persaingan dengan golongan kelompok petinggi perusahaan dengan golongan manager dengan staff juga seperti diketahui secara umum kelompok ini memang dipenuhi dengan persaingan yang tajam hingga perpecahan seringkali terjadi.
Namun perseteruan di antara mereka memang terjadi secara lugas dan profesional. Itulah mengapa perseteruan dalam kelompok profesional lebih mudah ditangani daripada perseteruan yang terjadi, misalnya terjadi dalam kelompok hobi.
Baca Juga: FKJR Berdiri Barisan Paling Depan untuk Keamanan dan Ketertiban Pesta Demokrasi 2024 Mendatang
Artikel Terkait
Amalan Yang Harus Dilakukan Saat 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Ikhlas dan Sabar dalam Pandangan Islam
Langkah Demi Langkah Log In Agama Islam
Inilah Bacaan Niat Puasa Sunnah Sebelum Datangnya Idul Adha
Hukum Kurban 1 Sapi Kolektif Dengan 7 Orang Di Hari Raya Idul Adha, Begini Jawaban Buya Yahya