Artinya: "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.
Orang yang berqurban dituntut untuk memberikan yang terbaik dari persembahanya.
Allah menerima qurban habil berupa hewan qurban yang terbaik namun tidak menerima qurban qobil yang mempersembahkan buah buahan yang tidak layak.
menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa dari perintah qurban ini yang diharapkan adalah ketundukan mutlak seorang hamba kepada tuhanya, apakah ia mau melaksanakan perintah allah dengan penuh keikhlasan kepada Allah atau tidak.
Sebagaimana dahulu nabi ibrahim alaihi salam diuji oleh Allah dengan perintah yang teramat sangat berat, yang mungkin tidak ada manusia yang sanggup menjalaninya pada hari ini yaitu perintah menyembelih anaknya sendiri ismail alaihi salam.
peristiwa ini menjadi I’tibar dalam kehidupan kita, bahwa qurban adalah mengurbankan atau mengikhlaskan apa yang paling berharga dari apa yang kita miliki dalam kehidupan ini. menyembelih keserakahan, ketamakan yang berlebih kepada harta.
{ لَن تَنَالُوا۟ ٱلۡبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَیۡءࣲ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِیمࣱ }
“Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum Kamu menginfakkan sebagian harta yang Kamu cintai. Dan apa pun yang Kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui” [Surat Ali 'Imran: 92].
Namun sejatinya bukan hewan itu yang diterima allah swt, sapi yang besar atau kambing yang bagus itu yang diterima allah melainkan ketaqwaanya kita kepada allah swt. Cinta kitalah. Sebagaimana diterangkan dalam firmanya..
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al Hajj: 37).
Ma’asyral muslimin hadirin yang dimuliakan Allah SWT..
Menjadi kebanggaan dan keberuntungan bagi kita sebagai seorang muslim memiliki syariat haji dan qurban. Namun, orang haji ataupun berqurban perlu berhati-hati agar jangan sampai haji ataupun qurbanya menjadi sia-sia belaka dikarnakan riya’ dan ujub yang menyertai.
Tidak dipungkiri ibadah haji dan qurban adalah ibadah yang istimewa ditengah masyarakat, tidak setiap orang dapat melaksanakan kedua ibadah itu, hanya orang yang punya kedudukan sosial tertentu ditengah masyarakat.
oleh karna itu haji dan qurban sering menjadi alat untuk membanga-banggakan diri. Orang-orang berlomba-lomba haji agar menyandang gelar haji, atau berlomba-lomba mengurbankan hewan terbaiknya untuk dilihat orang lain bahwa hewanya bagus dan mahal.
Artikel Terkait
Menurut Quraish Shihab, Cara Menyelesaikan Dendam: Lampiaskan atau Maafkan
Hutang dalam Pandangan Islam
Duniawai Membuat Manusia Lalai dalam Melaksanakan Shalat
Haji Dan Qurban Bukti Islam Mendorong Umat Untuk Produktif
Apakah Daging Qurban Dapat Dimakan Pada Yang Berqurban, Berikut Penjelasan Dari Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Hewan Kurban Saat Idul Adha Bisa Menjadikan Kendaraan di Akhirat Kelak?
Pandangan Islam Dalam Menyikapi Konflik Rumah Tangga