Mengapa hanya hewan-hewan berikut yang dapat dikurbankan?

ENAMPAGI.ID - Qurban adalah praktik keagamaan dalam Islam di mana seorang Muslim yang mampu secara finansial menyembelih hewan tertentu sebagai bentuk ibadah dan pengorbanan kepada Allah SWT.

Dalam tradisi Qurban Islam, terdapat beberapa jenis hewan yang dapat dikurbankan. Hewan-hewan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Domba
Domba merupakan hewan yang paling umum dikurbankan dalam praktik Qurban. Hal ini didasarkan pada contoh yang ditetapkan oleh Nabi Ibrahim (AS) yang mengurbankan domba sebagai pengganti putranya.

Domba juga merupakan hewan yang mudah dijumpai dan memiliki nilai ekonomis yang baik dalam berbagai masyarakat.

Baca Juga: Warga di Jember Mengalami Krisis Air Bersih, Terpaksa Turun ke Sungai Untuk Mandi

2. Sapi
Sapi juga sering dikurbankan dalam praktik Qurban. Sapi memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi daripada domba dan memberikan lebih banyak daging bagi umat Muslim yang membutuhkannya.

Karena ukurannya yang lebih besar, sapi juga dapat memberikan manfaat lebih banyak dalam konteks sosial dan ekonomi.

3. Kambing
Kambing adalah hewan yang sering dipilih untuk dikurbankan. Kambing memiliki ukuran yang lebih kecil daripada sapi, sehingga lebih mudah dalam penanganan dan pemotongan.

Baca Juga: Tragedi Tenggelamnya Kapal Selam Wisata Titanic yang Menewaskan 5 Orang Penumpang

Selain itu, kambing juga memberikan jumlah daging yang cukup bagi keluarga atau komunitas yang membutuhkan.

Alasan mengapa hewan-hewan ini dipilih untuk dikurbankan berkaitan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam tradisi Qurban.

Hewan-hewan yang dikurbankan haruslah hewan ternak yang sehat, berumur cukup matang, dan tidak memiliki cacat fisik yang signifikan.

Baca Juga: Seorang Wanita di Klaten Tewas Dibunuh Oleh Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Puas dan Tidak Menyesal

Proses pengurbannya dilakukan sebagai bentuk pengorbanan dan ibadah kepada Allah SWT, dengan niat dan tujuan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, mengingat kisah pengorbanan Nabi Ibrahim (AS), serta berbagi rezeki dengan yang membutuhkan.

Selain nilai-nilai spiritual, praktik Qurban juga memiliki dimensi sosial yang penting.