Disaat rasa bahagia yang menyelimuti pemuda tersebut ia tersentak akan panggilan dari sahabatnya.
Saat pemuda tersebut hendak berdiri Al Aina menarik selendang tersebut dan menawarkan pemuda tersbut untuk berbuka puasa bersama.
Hingga akhirnya sang pemuda bangun dari tidurnya dan ternyata ia barus sadar kalau sang pemuda mengalami mimpi yang sangat indah dan menangis dengan hebat karena mengira hal tersebut adalah kenyataan.
Namun saat obrolan tentang Al Aina belum selesai diceritaka oleh pemuda tersebut tiba- tiba Syaih Abdul Wahid dan rombongan diserang oleh musuh.
Pemuda tersebut dengan sigap dan berani ikut berperang di jalan Allah dan ada 9 prajurit musuh yang tewas ditangan sang pemuda hingga akhirnya Syaih Abdul Wahid dan rombongan berasil memenangkan pertempuran.
Namun pemuda tersebut berteriak lirih dan telah bersimbah darah penuh luka. Pemuda tersebut mengatakan kepada Syaih Abdul Wahid kalau Al Aina telah datang untik menjemputnya.
Pemuda tersebut akhirnya meninggal dalam pertemupuran sebagai Syuhada saat matahati terbenam yang merupakan waktu untuk berbuka puasa.***