Hal tersebut juga dijelaskan oleh Malik Al-Mughis bahwa pembiaran tersebut merupakan kesenangan yang dimurkai Allah agar mereka terus lalai dan akhirnya menyesal namun semuanya sudah terlambat.
“Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku, (urusan) orang-orang ang mendustakan perkataan ini (Al-Qur’an). Nanti kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang mereka tidak ketahui”. (Q.S Al-Qalam ayat 44)
Tentunya, sebagai mukmin kita perlu waspada dengan ancaman istidraj, sebab segala kenikmatan yang kita rasakan semu.
Sebaliknya, orang-orang yang abai akan perintah Allah SWT, bagi mereka apa yang mereka dapatkan merupakan hasil kerja keras mereka tanpa melibatkan Allah SWT. ***