Aisyah Radhiyallahu 'anha juga berkata, "Rasulullah adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Tidak pernah berlaku keji, tidak mengucapkan kata-kata kotor, tidak berbuat gaduh, tidak pernah membalas dengan kejelekan serupa. Akan tetapi, beliau pemaaf dan pengampun''. (HR Ahmad)
Dikutip dari channel YouTube Lentera Islam menurut Ustadz DR Khalid Basalamah, "Bukti kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu mengikuti, mencontohi, melakukan apa yang dicontohkan dan diperintahkan saja".
Selain itu, bukti kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW dalam Maulid Nabi Muhammad SAW ini, yaitu memperbanyak shalawat kepada beliau, memperbanyak menyebut nama beliau, dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW ini merupakan sebuah kewajiban bagi umat Islam, karena beliaulah yang sudah membawa umat Islam ke jalan Allah SWT.
Sahabat Ibnu Mas'ud bercerita bahwa Rasulullah SAW, Ibnu Mas'ud bercerita bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
''Orang yang paling berhak mendapatkan syafaat pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku". (HR At-Tirmidzi No 484).
Baca Juga: Lagi Hits! Coban Putri, Destinasi Wisata Alam dengan Spot Instagramable di Malang Jawa Timur
"Barangsiapa yang bershalawat kepadaku di pagi hari 10 kali, maka dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat", (HR. At-Thabrani).
Bukti kecintaan kita sebagai umat Islam kepada Allah SWT dan RasulNya adalah dengan mengikuti syariat dan ajarannya. Allah SWT berfirman:
قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ ٣١
"Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian", (QS. Ali-Imran).
Simak Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW mulai hijrah meninggalkan Gua Tsur pada malam senin tanggal 1 Rabiul Awal tahun I Hijriyah (16 September 622 M), kemudian Nabi Muhammad SAW tiba di Quba pada hari senin tanggal 8 Rabiul Awal tahun 1 H (23 September 622 M), lalu berdiam di sana selama empat hari.
Selanjutnya, Nabi Muhammad SAW memasuki Kota Madinah hari Jumat tanggal 12 Rabiul Awal tahun 1 H. (Shafiyurrahman Mubarakfury, Sirah Nabawiyah (terj.) hal. 232-233; Ahmad Ratib Armush, Qiyadatul Rasul, hal. 40).