Baca Juga: Uniknya Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Belahan Dunia
Lalu, siapakah Bani Fathimiyah yang pertama kali memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini sebenarnya? Apa alasan mereka melakukan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW?
Mereka mengambil simpati kaum Muslimin dengan kedok cinta ahli bait Nabi. Bani Fathimiyah adalah sekelompok orang Syi’ah pengikut Ubaid Bin Maimun Al – Qoddah dan mereka menyebut diri mereka sebagai Bani Fathimiyah karena menganggap bahwa pemimpin mereka adalah keturunan Fathimah, putri Nabi Muhammad SAW.
Meskipun aslinya ini adalah pengakuan dusta, nama yang lebih layak untuk mereka adalah Bani Ubaidiyah bukan Bani Fathimiyah. Kelompok ini memiliki paham Syi’ah yang menentang ahlus sunnah dari sejak didirikan sampai masa keruntuhannya.
Baca Juga: Destinasi Wisata Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur : 5 Pantai Dalam Satu Tempat!
Berkuasa di Afrika Bagian Utara Selama Kurang Lebih 2 Abad
Dimulai sejak keberhasilan mereka dalam meruntuhkan Daulan Bani Rustum pada tahun 297 Hijriyah, dan diakhiri dengan keruntuhan mereka di tangan Daulah Salahuddin Al – Ayyubi pada tahun 564 Hijriyah.
Daulah Fathimiyah ini memiliki hubungan erat dengan kelompok Syi’ah Al – Qaramithah Bathiniyah. Perlu diketahui bahwa kelompok Al – Qaramithah Bathiniyah ini memiliki keyakinan yang sangat menyimpangdari ajaran Islam.
Diantara mereka hendak menghilangkan syariat Haji dalam Agama Islam. Oleh karena itu, pada musim Haji tahun 317 Hijriyah kelompok ini membuat kekacauan di Tanah Haram dengan membantai para jamaah Haji, merobek – robek kain penutup pintu Ka’bah dan merampas Hajar Aswad serta menyimpannya di daerahnya selama 22 tahun.
Abu Ubaid Al – Qoddah memiliki nama asli Ubaidillah Bin Maimun, kunyahnya Abu Muhammad. Digelari dengan Al – Qoddah yang artinya mencolok, karena orang ini suka memakai celak sehingga matanya kelihatan mencolok.
Pada asalnya, dia adalah orang Yahudi yang membenci Islam dan hendak menghancurkan kaum Muslimin dari dalam, dia menanamkan Aqidah Bathiniyah dimana setiap ayat Al – Qur’an itu memiliki makna bathin yang hanya diketahui oleh orang –orang khusus diantara kelompok mereka.
Maka, dia merusak ajaran Islam dengan alasan adanya wahyu bathin yang dia terima dan tidak diketahui oleh orang lain. Dia adalah pendiri sekaligus orang yang pertama kali mempimpin Bani Fathimiyah dan para pengikutnya menggelarinya dengan Al – Mahdi Al – Muntazhor atau Al – Mahdi yang dinantikan kedatangannya.
Berasal dari Iraq dan dilahirkan di daerah Kufah pada tahun 206 Hijriyah. Dirinya mengaku sebagai keturunan salah satu ahli bait Ismail Bin Ja’Far Ash – Shadiq melalui pernikahan rohani atau nikah non fisik.