BJ Habibie merupakan rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Kemudian BJ Habibie memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule.
BJ Habibie pada masa kuliahnya di Jerman, terkenal mahasiswa yang aktif berorganisasi dan pernah menjadi ketua dalam perhimpunan pelajar Indonesia atau biasa disingkat dengan PPPI.
BJ Habibie lulus S1 pada usia 24 tahun, dan langsung melanjutkan pendidikannya ke jenjang S3. Satu tahun kemudian BJ Habibie harus pulang ke Indonesia untuk menikah dengan Ainun di Bandung, dan menetap di Jerman.
Setelah lulus S3 di usia 28 tahun dan mendapat gelar ingenieur dari RWTH Aachen dengan predikat Summa Cumlaude, kemudian di usia 30 tahun BJ Habibie mendapat gelar guru besar di Institut Teknologi Bandung.
Baca Juga: ‘Pie Susu’ Jajanan dan Oleh-Oleh Khas Bali, Bisa Bikin Sendiri
Lima tahun kemudian, di usia 37 tahun BJ Habibie harus pulang ke Indonesia atas mandat dari Presiden Soeharto, kemudian di usia 38 tahun BJ Habibie menjadi Penasihat Dirut Pertamina.
BJ Habibie pada usia 40 tahun ditunjuk menjadi Dirut IPTN Dirgantara Indonesia. Di usia 47 tahun BJ Habibie kemudian diangkat menjadi menteri riset dan teknologi Republik Indonesia, saat beliau berusia 56 tahun BJ Habibie telah memiliki lebih dari 45 hak paten yang banyak digunakan oleh perusahaan dan mendapatkan penghargaan Theodore Von Karman.
Enam tahun kemudian, BJ Habibie ditunjuk menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia dan kemudian menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke tiga.
BJ Habibie menjadi Presiden Indonesia Republik Indonesia dengan masa jabatan terpendek yaitu satu tahun empat bulan.
Baca Juga: Intip Nih! 5 Cara Berpikir dan Bertindak Orang Sukses
Tahun 2010, Istri BJ Habibie yaitu Ainun meninggal setelah berjuang melawan kanker ovarium stadium empat, BJ Habibie sempat menderita psychosomatic malignant yaitu suatu kondisi suatu kondisi gangguan psikologi yang disebabkan oleh rasa sakit kehilangan orang yang beliau cintai.
Solusi untuk mengatasi gangguan tersebut dengan BJ Habibie menulis buku diary, dan beliau rutin berziarah ke makam Ainun selama 100 hari berturut-turut.
Pada tahun 2012, kisah cintanya diabadikan dalam sebuah film yang berjudul Habibie dan Ainun yang sukses diperankan oleh Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari.
Baca Juga: Sayang Untuk Dilewatkan, Inilah 3 Destinasi Wisata di Dieng yang Wajib Dikunjungi
BJ Habibie meninggal di usia 83 tahun tepatnya pada tanggal 11 september 2011 di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta dan di makam kan di samping Ainun di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata , Jakarta Selatan.
Artikel Terkait
Yuk, Mengenal Tokoh Tirto Adhi Soerjo, Bapak Pers Nasional
Rina Nose Sukses Memerankan Tokoh Nur Gemilang di Sketsa Komedi Anak Sekolah yang Tayang di Trans7
Biografi dan Daftar Film serta Sinetron Jessica Mila, Aktris yang Belajar Sholat untuk Peran Film Religi
Tokoh Papua ini Dukung Pemekaran di Bumi Cenderawasih