ENAMPAGI- Tanggal 22 Desember 2022 besok bertepatan dengan peringatan hari Ibu.
Hari Ibu tentunya menjadi momen yang tepat untuk menunjukkan cinta akan Ibu.
Namun bagaimana hukumnya merayakan hari Ibu menurut agama Islam.
Berikut penjelasannya oleh Buya Yahya.
Dalam Islam lebih dari pada itu (perayaan Hari Ibu). Merayakan hari ibu bisa dilakukan setiap saat, tidak hanya setahun sekali," ujar Buya Yahya.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Hari Ini Esok dan Seterusnya' - Nirina Zubir : Esoknya Ku Pikir Rasa Itu Akan Menghilang
Tak sampai di situ, agama Islam juga sangat memuliakan wanita serta Ibu.
Posisi Ibu sendiri derajatnya lebih tinggi di bandingkan dengan Ayah.
Hal ini tertulis di dalam hadist riwayat Bukhari serta Muslim yang artinya sebagai berikut.
Baca Juga: Film Spider Man Across The Spider Verse Akan Tayang Pada 2 Juni 2023, Simak Selengkapnya!
Seseorang datang kepada Rasululullah saw dan bertanya, "Wahai Rasulullah, kepada siapa aku harus berbakti pertama kali? Rasulullah saw pun menjawab, "Ibumu!". Orang tersebut kembali bertanya, "Kemudian siapa lagi?" Rasulullah saw menjawab, "Ibumu!" Orang tersebut bertanya kembali, "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab, "Ibumu" Orang tersebut masih bertanya, "Kemudian siapa lagi?" Rasulullah saw pun menjawab, "Kemudian ayahmu" (HR. Bukhari no.5971 dan Muslim no. 2548).
Lantas, bagaimana hukumnya merayakan hari Ibu menurut agama Islam? Buya Yahya mempersilahkan umat Muslim yang ini merayakan Hari Ibu dengan satu syarat.
"Boleh-boleh saja, asalkan makna serta isi dari perayaan ini ialah untuk memuliakan ibu," pungkas Buya Yahya.
Baca Juga: 4 Wisata Kuliner di Jogja yang Enak dan Bikin Nagih, Ada Sop Kaki Dinosaurusnya Lho!
Artikel Terkait
Menyikapi Hari Ibu Dari Sudut Pandang Islam: Ceramah Ustadz Khalid Basamalah
Sejarah dan Hal Unik Perayaan Hari Ibu
Referensi Kado Untuk Hari Ibu, Sederhana Tapi Bermakna
Dalam Rangka Hari Ibu Beri Ucapan yang Sweet, Yuk!
20 Kata Ucapan Selamat Hari Ibu yang Menyentuh Hati