Hati yang hadir karena Allah tentu mudah untuk mengendalikan hawa nafsu. Syahwat (keinginan) atau hawa nafsu itu memang harus dikendalikan, supaya tidak menjadi boomerang bagi pemiliknya.
Orang yang bahagia itu adalah ketika hatinya menjadi raja, dan nafsunya menjadi tawananya. Sedangkan orang yang celaka adalah orang yang menjadikan nafsu sebagai raja, dan hatinya telah dikendalikan penuh oleh hawa nafsunya.
Hati yang telah berhasil mengendalikan hawa nafsu tentu akan mencari dan pergi kepada Allah. "Tiada yang dimaksud dan dituju kecuali kepada Allah".
Sejatinya manusia itu lebih bejat daripada hewan, tapi manusia juga bisa lebih mulia dibandingkan malaikat. Hal itu bisa terjadi apabila akal dan hatinya bisa dikendalikan secara baik ataukah buruk?!
Maka dari itu, marilah dari sekarang kita berbenah diri dan juga hati. Jangan sampai kita diperbudak oleh hawa nafsu, namun jadikanlah hati itu sebagai penerang dan obat di kala hati itu terluka,.
Obatnya tidak lain ialah dengan memperkuat iman dan islam kita terhadap qudrat dan iradatnya Allah SWT. Semoga Allah senantiasa menjaga kita dan mengistiqomahkan kita selalu di jalan-Nya.
Kajian Tasowuf ini diselenggarakan di gedung TVRI studio 7, Jakarta. Di mana para penontonnya itu adalah dari Mahasiswa/i UIN Sunan Gunung Djati Bandung***
Artikel Terkait
Bebas Ngaji, Gus Muwafiq Minta Umat Islam Bersyukur Hidup di Indonesia
Cara Cepat Menaklukkan Dunia, Meraih Kemuliaan Akhirat - Ustadz Adi Hidayat, Berikut Penjelasannya!
Keutamaan Hari Jumat Menurut Ustadz Dr. Khalid Basalamah Lc.M.A, Sayang Jika Dilewatkan!
Ayah dan Bunda Wajib Pahami 3 Fase Mendidik Anak ala Ali bin Abi Thalib, Simak Selengkapnya Disini!
Simak Selengkapnya! Inilah Alasan Kucing Sering Menatap Kita Menurut Pandangan Islam