Viral! Minuman Collagen Kemasan Sebenarnya Tidak Boleh Dikonsumsi Jangka Panjang, Kenapa?

ENAMPAGI.ID - Akhir-akhir ini sedang marak penjualan minuman collagen kemasan (collagen drink) dari berbagai brand, terutama brand kecantikan.

Trend minuman collagen mulai ramai kala pandemi Covid-19, saat itu brand kecantikan berlomba-lomba memperkenalkan produk minuman collagen kemasan mereka.

Bagaimana tidak, collagen diketahui dapat mengatasi kulit kering, mengencangkan kulit, dan menghambat penuaan dini sehingga membuat wajah terlihat lebih muda.

Collagen merupakan protein yang membangun struktur kulit, dengan kandungan sekitar 30% dari keseluruhan protein yang ada dalam tubuh manusia.

Baca Juga: HeHa Forest, Wajah Baru Wisata Alam Viral di Jogja

Harga dari minuman collagen kemasan cukup terjangkau, mulai dari Rp. 50.000 saja sudah bisa mendapatkan paket minuman collagen kemasan, belum lagi jika ditambahkan diskon-diskon yang ditawarkan oleh platform e-commerse.

Para Artis dan Selebgram juga tak luput dalam promosi masif minuman mengandung collagen, hal ini membuat masyarakat semakin tertarik sehingga meningkatkan pangsa pasarkonsumen kecantikan di Indonesia.

Collagen memang bermanfaat bagi tubuh manusia, namun minuman collagen seperti apa yang direkomendasikan oleh dokter untuk dikonsumsi?. dr. Richard Lee, seorang pakar kecantikan menyebutkan bahwa minuman collagen yang aman dikonsumsi dalam jangka panjang adalah minuman yang tidak mengandung pengawet, perasa dan pewarna.

Baca Juga: Cara Mengobati Flu dan Batuk pada Bayi Menggunakan Bawang Merah, Apakah Efektif?

Selain itu, akun @unisupernova alias Duta Kolagen melalui media sosial TikTok mengemukakan bahwa banyak sekali minuman collagen kemasan yang melebih-lebihkan klaim dari produk mereka.

Dalam postingan akun tersebut, disebutkan bahwa kebanyakan minuman kemasan collagen terdaftar di BPOM hanya sebagai minuman berperisa, dan masuk dalam kategori produk pangan, sehingga klaim mengencangkan kulit, menghambat penuaan dini dan mencerahkan kulit hanyalah overclaim.

Kandungan tertinggi dalam suatu produk, dituliskan di paling awal dalam daftar komposisi, minuman-minuman tersebut kebanyakan menuliskan pemanis buatan dalam list komposisi pertamanya, seperti sukrosa, fruktosa, dekstrosa dan .

Baca Juga: Fahri Hamzah Ajak Rakyat Aklamasi Pilih Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Secara ilmiah, pemanis buatan sebagai komposisi tertinggi justru mempercepat penuaan dini jika diminum dalam jangka panjang.