Begini Cara Defisit Kalori yang Benar untuk Pemula

- Sabtu, 30 Desember 2023 | 08:48 WIB
Cemilan Diet Rendah Kalori untuk Kekinian (Freepik.com/jcomp)
Cemilan Diet Rendah Kalori untuk Kekinian (Freepik.com/jcomp)

Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019, rata-rata kebutuhan kalori setiap kelompok usia ialah sebagai berikut.

a. Laki-laki

2.000 kkal untuk usia 10 – 12 tahun
2.400 kkal untuk usia 13 – 15 tahun
2.650 kkal untuk usia 16 – 18 tahun
2.650 kkal untuk usia 19 – 29 tahun
2.550 kkal untuk usia 30 – 49 tahun
2.150 kkal untuk usia 50 – 64 tahun

b. Perempuan

1.900 kkal untuk usia 10 – 12 tahun
2.050 kkal untuk usia 13 – 15 tahun
2.100 kkal untuk usia 16 – 18 tahun
2.250 kkal untuk usia 19 – 29 tahun
2.150 kkal untuk usia 30 – 49 tahun
1.800 kkal untuk usia 50 – 64 tahun

Setelah mengetahui jumlah kebutuhan kalori harian Anda di atas, Anda tinggal mengurangi asupan tersebut sebanyak 500 kalori setiap harinya.

Namun, perlu diketahui pula bahwa kebutuhan kalori total juga dipengaruhi aktivitas Anda. Semakin besar aktivitas fisik Anda, maka semakin banyak pula kalori yang dibutuhkan.

Di samping itu, guna memastikan tubuh tetap mendapat asupan nutrisi yang cukup, maka konsumsi kalori disarankan tidak kurang dari 1.200 kalori/hari bagi wanita dan 1.500 kalori/hari bagi pria

2. Perhatikan Pola Makan

Mengatur pola makan adalah salah satu kunci dalam menjalani cara defisit kalori untuk menurunkan berat badan.

Anda dianjurkan mengurangi porsi makanan dan membatasi kebiasaan ngemil. Untuk mengetahui jumlah kalori yang terkandung dalam makanan ataupun minuman, kita bisa membacanya melalui label keterangan gizi yang tertera pada kemasan makanan ataupun melalui aplikasi.

Cara defisit kalori

3. Kurangi Konsumsi Makanan & Minuman Olahan Tinggi

Selain itu, cobalah kurangi konsumsi produk olahan tinggi, seperti makanan cepat saji yang mengandung banyak kalori.

Bukan hanya sekadar membuat konsumsi kalori berlebih, jenis makanan dan minuman yang banyak diproses atau diolah juga berisiko meningkatkan masalah kesehatan, seperti diabetes, obesitas, hingga penyakit jantung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wahidah Sofariah Asaroh

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X