Apa Itu Penyakit Cacar Monyet atau Monkey Pox?

- Selasa, 5 Maret 2024 | 08:35 WIB
Penyebab Penyakit Cacar Monyet (Monkey Pox) Yang Harus Diketahui  (Isti)
Penyebab Penyakit Cacar Monyet (Monkey Pox) Yang Harus Diketahui (Isti)

ENAMPAGI.ID - Cacar monyet yang jadi perhatian dunia karena mulai menyebar ke beberapa negara yang dulunya belum pernah kena penyakit ini.

Cacar monyet (monkey pox) merupakan salah satu penyakit lama yang sudah ada sebelumnya dan tahun 1958 ditemukan di Denmark pertama kali.

Cacar monyet pada koloni kera yang dipakai buat penelitian kemudian kena virus cacar makanya dinamakan cacar monyet dan virusnya namanya Monkeypox Virus.

Selain monyet, infeksi monkeypox juga ditemukan di tikus dan tupai, apesnya hewan-hewan itu bisa menularkan virusnya ke manusia lewat gigitan atau cakaran.

Baca Juga: Waspada! Kenali Gejala Pada Cacar Monyet

Bisa juga dari kontak dengan cairan tubuh hewan atau dari makan daging hewan liar yang terkontaminasi virus monkey pox.

Tahun 1970 pertama kali ditemukan manusia yang kena cacar monyet di Kongo, sejak saat itu kasus monkey pox pada manusia sering terjadi.

Dan endemis di pedesaan wilayah hutan tropis Kongo dan Afrika Barat Tapi, dari Mei 2022 penyebaran cacar monyet mulai mengkhawatirkan.

Karena sudah ada 92 negara melaporkan penemuan kasus cacar monyet diluar Afrika dan Congo yang sudah jadi basis cacar monyet.

Termasuk juga di Indonesia ditemukan 1 kasus cacar monyet 20 Agustus 2022, di dunia kira-kira jumlah kasusnya sudah lebih dari 35.000 dan 12 orang meninggal dunia.

Cacar monyet sebagian besar ditemukan pada kalangan laki-laki dewasa muda meskipun ada juga yang ditemukan pada kalangan anak-anak.

Baca Juga: Waspada! Kenali Gejala Pada Cacar Monyet

Gejalanya demam, sakit kepala, nyeri seluruh badan, lemas, pembesaran kelenjar getah bening.

Kemudian 1-3 hari setelah demam, akan muncul ruam atau bitnik seperti cacar tapi ukurannya lebih besar dari cacar biasa (sekitar sebesar kacang tanah).

Tapi bedanya, bintik itu seperti melepuh isi cairan bening atau nanah, setelah 3 minggu biasanya bintik itu akan pecah, mengering, keropeng dan rontok.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Isti W

Sumber: URBAN CIANJUR.COM

Tags

Rekomendasi

Terkini

X