ENAMPAGI.ID - Virus Covid-19 sama seperti manusia yang terus berevolusi mengikuti jaman virus yang juga bermutasi untuk menyesuaikan diri biar tetep bisa bertahan hidup.
Virus covid-19 termasuk virus corona, bukan hal baru atau tidak terduga Virus dibedakan virus DNA dan RNA.
Virus covid -19 termasuk virus RNA yang secara alami memang lebih mudah bermutasi dimana virus cuma bisa hidup dan berkembang.
Virus covid - 19 kalau berhasil masuk ke dalam sel makhluk hidup sebagai inangnya karena virus tidak punya perlengkapan untuk bereproduksi sendiri pada saat mutasi.
Virus akan melakukan adaptasi dan merubah materi genetiknya mutasi bisa terjadi karena banyak sekali faktor pendukungnya.
Bisa jadi karena genetik, ras, perbedaan geografis, jadi, semakin banyak orang terinfeksi artinya semakin banyak virus beredar.
Semakin banyak virus artinya semakin banyak yang bereplikasi di dalam tubuh dan semakin berpotensi bermutasi.
Awalnya cuma ada 1 varian virus Sars-Cov2 yang ditemukan pertama di Wuhan sekarang ada varian Varian Alpha (B.1.1.7).
Varian ini ditemukan pertama kali di Inggris dan bikin tingkat kematian tertinggi akibat covid di Inggris Januari 2021 lalu karena bisa menular lebih cepat.
Varian Beta (B.1.351) varian ini dideteksi di Afrika Selatan pertama kali September 2020 Varian Gamma (P.1) diidentifikasi pertama kali di Brasil.
Baca Juga: Satu Dosis Vaksin Sputnik Light Asal Rusia Ampuh Lawan COVID-19 Varian Delta?
Desember 2020 Varian Delta (B.1.617.2) Diidentifikasi pertama kali di India pada Desember 2020.
Varian ini yang punya kemampuan menular paling cepat dari varian lainnya dan menunjukkan gejala yang lebih berat (2,6 kali meningkatkan risiko rawat inap).
Selain varian-varian tadi, saat ini juga diduga ada varian-varian baru lain yang mulai bermunculan dan masih di teliti lebih lanjut.