ENAMPAGI.ID - Gejala Insomnia adalah merasa susah tidur misalnya waktu menjelang ujian atau waktu diputusin pacar.
Gejala insomnia sangat mempengaruhi proses tidur yang ternyata tidur merupakan proses yang kompleks, yang terdiri dari beberapa tahapan.
Gejala insomnia mempengaruhi siklus tidur yang terdiri dari tidur dengan gerakan mata lambat (non-REM) dan tidur dengan gerakan mata cepat (rapid eye movement/REM).
Siklus tidur dimulai dengan tahapan NREM yang memiliki 4 tahap Tahap I, yang merupakan tahap transisi beralih dari sadar menjadi tidur.
Tahap II merupakan tahap masuk untuk tidur, akan tetapi masih mudah ketika dibangunkan (light sleep).
Baca Juga: Waspada Penyebab Insomnia yang Harus Diketahui!
Sedangkan pada tahap III merupakan proses peralihan dari light sleep menuju deep sleep.
Tahap IV adalah tahap tidur (deep sleep) yang biasanya dilanjutkan dengan fase tidur REM dimana pada umumnya mimpi sering terjadi.
Tapi, tidur tidak selalu melewati setiap tahap dari siklus tidur ini secara berurutan kebutuhan tidur beragam tergantung usia.
Semakin bertambah usia, kebutuhan tidur akan semakin berkurang durasi tidur yang direkomendasikan untuk anak-anak sekitar 9-11 jam per hari dan dewasa 7-9 jam per hari.
Insomnia adalah gangguan kualitas maupun kuantitas tidur meskipun ada waktu yang cukup untuk tidur.
Gejalanya dapat berupa kesulitan memulai tidur (early insomnia) terbangun berkali-kali saat tidur (middle insomnia).
Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah 7 Cara Ampuh Mengatasi Insomnia
Bangun terlalu pagi dan kesulitan untuk tidur kembali (late insomnia) dimana gangguan ini sering dirasakan dalam 3 kali seminggu hingga 1 bulan.
Pada kondisi ini sering menyebabkan rasa lelah yang menganggu khususnya pada siang hari.