ENAMPAGI.ID - Rokok atau vape banyak orang yang dulunya kecanduan rokok beralih menggunakan rokok elektronik / vape karena dianggap lebih aman.
Rokok atau vape dikenal sebagai pengganti rokok yang lebih aman karena tidak melibatkan pembakaran tembakau dan bebas dari tar.
Rokok atau vape dari WHO sebenarnya rokok elektronik digunakan untuk Nicotine Replacement Therapy (NRT).
Yaitu cara untuk mengatasi kecanduan nikotin dengan mengurangi kadar nikotin yang dilakukan secara bertahap dibawah pengawasan dokter.
Rokok elektronik bekerja dengan cara mengubah zat-zat kimia seperti nikotin cair menjadi bentuk uap dengan menggunakan tenaga listrik kemudian dihirup oleh pengguna.
Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Kecanduan Vape dan Rokok
Rokok elektronik terdiri dari 3 elemen utama, yaitu catridge yang berisi cairan kimia (liquid), pemanas logam (atomizer) dan baterai.
Kandungan pada cairan rokok elektronik berbeda-beda biasanya isinya campuran dari nikotin flavoring (perisa) propilen glikol gliserin dan air.
Walaupun pada rokok elektronik bentuk nikotinnya cair dan pada rokok biasa, nikotin didapatkan dari hasil pembakaran tembakau.
Ternyata bahaya nikotinnya sama tetapi, pada rokok elektronik kadarnya bervariasi dari rendah hingga tinggi.
Meski demikian kadar nikotin yang di label terkadang tidak sesuai dengan kadar asli yang sebenarnya.
Pada beberapa liquid rokok elektronik ditemukan dalam tingkat melebihi batas keamanan yang direkomendasikan FDA dan berhubungan dengan penyakit pernapasan.
Baca Juga: Kamu Harus Berhenti Merokok Karena Alasan-alasan Ini! Berikut Bahaya Rokok
Bila dihirup Glycols seperti propilen glikol dan gliserin adalah komponen utama dalam rokok elektronik.
Yang fungsinya sebagai basis cairan untuk mengikat nikotin dan penambah rasa pada liquid rokok elektronik.