Paus Fransiskus Ungkap Indonesia Banyak Anak, Intip Bahaya Childfree yang Mengintai

- Sabtu, 14 September 2024 | 10:37 WIB
Ilustrasi seorang bayi (Unsplash.com/Valeria Zoncoll)
Ilustrasi seorang bayi (Unsplash.com/Valeria Zoncoll)

Baca Juga: Terungkap Surat Keterangan Wajib Serahkan 1,136 Ton Emas ke Budi Said Palsu

Penurunan Angka Pernikahan dan Kelahiran

Perkembangan childfree ini menjadi salah satu hal yang mempengaruhi penurunan angka pernikahan dan kelahiran di Indonesia.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 202, angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan.

BPS menyebutkan pada 2023, jumlah pernikahan di Indonesia sebanyak 1.577.255. Angka ini ternyata menurun sebanyak 128.000 jika dibandingkan dengan tahun 2022.

Jika dilihat dalam satu dekade terakhir, angka pernikahan di Indonesia menurun sebesar 28,63 persen dibanding periode sebelumnya.

Selain itu, angka kelahiran yang ditunjukkan data World Bank (Bank Dunia), Indonesia memang menunjukkan tren penurunan.

Pada 1960 angka kelahiran per perempuan Indonesia berada di angka 5,5 kemudian angkanya turun menjadi 2,2 pada 2022.

Penurunan tingkat kelahiran ini dipengaruhi oleh faktor sosial, lingkungan dan evolusi pada suatu negara.

Fenomena childfree menjadi salah satu faktor penyebab penurunan tingkat kelahiran di dunia, termasuk Indonesia.

Kira-kira apa saja faktor penyebab terjadinya tren childfree di Indonesia?

Faktor Penyebab Childfree

Berdasarkan Penelitian ‘Childfree di Indonesia' oleh Akademisi Universitas Pelita Harapan pada Juni 2024, mengungkap masyarakat Indonesia yang menerapkan pilihan hidup tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.

Finansial

Salah satu faktor orang memilih untuk childfree adalah karena biaya hidup.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fauzi Ghanim

Sumber: Jurnal Syntax

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X