Paus Fransiskus Ungkap Indonesia Banyak Anak, Intip Bahaya Childfree yang Mengintai

- Sabtu, 14 September 2024 | 10:37 WIB
Ilustrasi seorang bayi (Unsplash.com/Valeria Zoncoll)
Ilustrasi seorang bayi (Unsplash.com/Valeria Zoncoll)

Sebab, biaya hidup semakin tinggi seiring dengan peningkatan inflasi atau penurunan nilai mata uang.

Selain itu, pengeluaran terbesar seorang anak adalah biaya pendidikan.

Padahal, pemerintah sudah memberikan fasilitas sekolah gratis, tetapi tidak semua orang yang memanfaatkan hal tersebut.

Pengaruh Budaya Barat

Pada era modern, banyak masyarakat yang menggemari budaya barat terutama generasi milenial dan generasi Z.

Sosial budaya dari barat semakin beredar di Indonesia, melalui berbagai produk digital.

Salah satunya adalah budaya childfree ini. Sebab, gagasan tentang childfree dimulai dari budaya barat yang menerapkan ideologi liberal.

Seperti diketahui, liberalisme adalah ideologi yang menjunjung tinggi kebebasan manusia, namun tetap dipertanggungjawabkan.

Trauma Masa Lalu

Seseorang yang memiliki trauma masa lalu cenderung merasa 'takut' ketika mereka menjadi orang tua.

Salah satunya, mereka takut akan memberikan perlakuan buruk terhadap anak mereka.

Oleh karena itu, childfree sebagai pilihan pencegahan mereka agar tidak ada lagi anak yang mengalami penderitaan yang sama seperti mereka.

Selain itu, bagi orang yang mempunyai trauma masa lalu, tekanan sosial dan budaya di Indonesia yang 'sangat timur' merupakan beban emosional.

Tekanan tersebut dapat menambah rasa takut dan rasa tidak percaya diri mereka untuk mendidik anak secara sehat dan positif.***

Halaman:

Editor: Fauzi Ghanim

Sumber: Jurnal Syntax

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Eksplorasi Lima Destinasi Seru di Puncak Bogor!

Rabu, 24 April 2024 | 04:57 WIB
X