Ketika tubuh mengalami perubahan fisik dan emosional selama siklus menstruasi, individu dengan beban emosional yang sudah ada cenderung lebih rentan terhadap reaksi emosional yang lebih intens.
Selain itu, perubahan fisik yang terjadi selama PMS juga dapat berkontribusi pada perasaan marah dan sensitif.
Baca Juga: Mengenal jenis-jenis pembullyan,baik secara verbal dan non verbal, Simak infonya!
Gejala fisik seperti nyeri, ketidaknyamanan, dan kelelahan dapat menyebabkan frustrasi dan meningkatkan tingkat iritabilitas seseorang.
Ketidaknyamanan fisik yang dirasakan dapat berdampak pada suasana hati dan meningkatkan reaksi emosional yang tidak proporsional terhadap situasi sehari-hari.
Penting untuk diingat bahwa PMS adalah kondisi yang normal dan dapat diatasi.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami PMS yang berat dan mengganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Terdapat berbagai strategi pengelolaan yang dapat membantu mengurangi gejala PMS, termasuk perubahan pola makan, olahraga teratur, manajemen stres, dan terapi psikologis.
Dalam kesimpulannya, orang PMS seringkali mengalami perubahan emosi selama periode menjelang menstruasi.
Hal ini disebabkan oleh fluktuasi hormon, perubahan fisik, dan faktor psikologis yang berperan dalam mempengaruhi suasana hati dan emosi.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mengapa orang PMS sering marah dan sensitif, diharapkan kita dapat lebih berempati kepada orang-orang yang mengalami PMS. ***
Artikel Terkait
Apa itu Tampon? Bagaimana Cara Menggunakannya Saat Menstruasi? Apa Aman Digunakan? Perbedaan Dengan Pembalut?
Menstruasi Kamu Tidak Normal? Berikut Cara Mengetahuinya
Pernahkah Kamu Menstruasi Dua Kali Dalam Sebulan? Inilah Penyebabnya
Merasa Nyeri Saat Menstruasi? Ini Beberapa Hal yang Dapat Dilakukan, Perempuan Wajib Simak!
Simak Informasi Penting Tentang Menstruasi Berikut Ini!