Rabies: Penyakit Mematikan yang Perlu Diketahui Penangannanya

- Minggu, 18 Juni 2023 | 14:00 WIB
Ilustrasi anjing yang terkena rabies (Pixabay via Nicholas_Demetriades)
Ilustrasi anjing yang terkena rabies (Pixabay via Nicholas_Demetriades)

ENAMPAGI - Saat ini jumlah gigitan hewan penular rabies di Indonesia diketahui mencapai 31.113 kasus, gigitan vaksin rabies 23.211.

Dan kematian akibat rabies 11 kasus pada April 2023 lalu. Dalam 3 tahun terakhir ini saja, kasus gigitan hewan rabies mencapai hingga lebih dari 80.000 kasus.

Dengan rata-rata kematian mencapai 68 orang. Penyakit rabies adalah salah satu penyakit menular yang paling ditakuti di dunia.

Meskipun jarang terjadi pada manusia, rabies memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi dan bisa mengancam nyawa siapa pun yang terinfeksi.

Baca Juga: Nenek Berusia 76 Tahun Hidup Lagi Setelah Dinyatakan Meninggal Dunia, Ternyata Ada Penjelasan Medisnya!

Dalam artikel ini, kita akan membahas seberapa bahaya penyakit rabies, gejalanya, dan bagaimana penanganannya.

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rabies, yang umumnya ditularkan melalui gigitan atau luka terbuka oleh hewan yang terinfeksi.

Virus ini menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan yang serius. Walaupun dapat menyerang berbagai hewan.

Seperti anjing, kucing, dan kelelawar, manusia biasanya terinfeksi melalui gigitan anjing yang terinfeksi. Gejala rabies pada manusia biasanya tidak langsung terlihat setelah terinfeksi.

Masa inkubasi virus ini dapat berlangsung antara beberapa minggu hingga beberapa bulan sebelum gejala muncul. Gejalanya bisa dibagi menjadi 2 stadium :

Baca Juga: Seorang ODGJ di Banten Menjadi Korban Pembunuhan 4 Anak Dibawah Umur, Apa Penyebabnya?

1. Stadium Prodromal :

  • Demam, sakit kepala, dan kelemahan umum.
  • Kecemasan, gangguan tidur, dan penurunan nafsu makan.
  • Gatal-gatal, nyeri pada area gigitan, dan kesulitan menelan.

2. Stadium Neurologis :

  • Perubahan perilaku seperti kecemasan berlebihan atau kebingungan.
  • Gangguan saraf seperti kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan kejang.
  • Sensitivitas terhadap cahaya dan suara (fotofobia dan fonofobia).
  • Delirium, halusinasi, dan kegilaan.

Sayangnya, saat gejala rabies muncul, tidak ada pengobatan yang efektif. Oleh karena itu, pencegahan adalah langkah terbaik dalam penanganan rabies. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Bellinda Putri Hidayat

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X