ENAMPAGI - Akhir-akhir ini marak kembali "Begal" berkeliaran di sekitar kita. Mari kita gali lebih dalam tentang "Begal" ini.
Begal adalah tindakan kriminal di mana seseorang atau sekelompok orang merampas harta benda orang lain dengan ancaman atau penggunaan kekerasan.
Praktik begal sering terjadi di jalan-jalan atau tempat-tempat umum, dan para pelaku seringkali menggunakan senjata atau kekerasan fisik.
Untuk memaksa korban menyerahkan barang berharga seperti HP, uang, atau kendaraan, faktor apa yang dapat berkontribusi terhadap maraknya kasus begal? Yuk kita simak.
Baca Juga: 5 Faktor yang Menyebabkan Kesehatan Mental Kawula Muda Terganggu, Simak Disini!
1. Ketimpangan ekonomi
Daerah dengan kesenjangan ekonomi yang besar cenderung memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi, termasuk begal.
Ketika orang menghadapi kesulitan ekonomi dan sulit memenuhi kebutuhan dasar, mereka mungkin terdorong untuk terlibat dalam kegiatan kriminal untuk memperoleh uang atau barang berharga.
2. Kurangnya pengamanan
Daerah yang kurang memiliki kehadiran kepolisian atau sistem keamanan yang efektif cenderung menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan, termasuk begal.
Baca Juga: Penasaran 6 Manfaat Teh Hijau Bagi Tubuh? Yuk Disimak!
Kurangnya patroli polisi, pengawasan yang minim, dan infrastruktur keamanan yang buruk dapat memberikan kesempatan bagi pelaku untuk beroperasi dengan relatif bebas.
3. Kurangnya kesadaran masyarakat
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang tindakan pencegahan dan keamanan juga dapat mempengaruhi tingkat kejahatan begal.
Artikel Terkait
Ungkapan Kebahagiaan Korban Begal Jadi Tersangka Setelah Bebas Dari Penjara