Fase ini menuntut adanya komunikasi yang baik, saling pengertian, dan kerja sama dalam mengatasi masalah.
4. Fase Kekompakan atau Kedewasaan
Baca Juga: Sudah Tahukah Anda Fungsi dari Otak Kanan dan Kiri Pada Manusia?
Jika pasangan berhasil mengatasi fase krisis, mereka dapat memasuki fase kekompakan atau kedewasaan.
Pasangan ini semakin memahami satu sama lain, memiliki kepercayaan yang kuat, dan dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Mereka belajar untuk menerima perbedaan, menghormati satu sama lain, dan menghargai keunikan dalam hubungan mereka.
5. Fase Keharmonisan atau Kebahagiaan Stabil
Fase ini adalah fase di mana pasangan merasa stabil, bahagia, dan harmonis dalam hubungan mereka.
Baca Juga: Pakar Bisnis Online Den Dyas: Dalam Membangun Bisnis Harus Mengoptimalkan Semua Fitur Dalam Platform
Mereka memiliki fondasi yang kuat, saling mendukung, dan merayakan kehidupan bersama.
Meskipun tantangan dan perubahan masih bisa terjadi, mereka memiliki keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk mengatasi dengan baik.
Harap diingat bahwa fase-fase pernikahan ini bersifat umum dan setiap pernikahan dapat mengalami perjalanan yang berbeda.
Komunikasi terbuka, pengertian, komitmen, dan kerja sama yang terus-menerus sangat penting untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan bahagia dalam pernikahan. ***
Artikel Terkait
Sempat Kehilangan Anak Keduanya, Inilah Resep Pernikahan Harmonis Ala Najwa Shihab!
Memahami Dampak dari Adanya Pernikahan Dini!
Sudah Menentukan Tanggal Pernikahan Tetapi Belum Mendapatkan Souvenirnya? Cek Deretan Ide Souvenir Berikut!
Melihat Uniknya Budaya Pernikahan Campur Antara Dua Negara, Simak Infonya!
Masih Bingung Mencari Konsep Untuk Pernikahan? Contek Konsepnya Disini!