Styrofoam Bungkus Makanan Bisa Sebabkan Kanker Lho!

Semakin lama makanan disimpan dalam styrofoam, semakin besar risiko kesehatannya. Pola makan tinggi lemak.

Baca Juga: Hukum Kurban 1 Sapi Kolektif Dengan 7 Orang Di Hari Raya Idul Adha, Begini Jawaban Buya Yahya

Makanan tinggi lemak terkontaminasi dengan stirena lebih banyak daripada makanan rendah lemak.

Namun, hingga saat ini, para ahli belum mengetahui mengapa lemak makanan akan mempengaruhi transfer stirena ke dalam makanan.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa styrene tidak berbahaya bagi kesehatan jika tidak melebihi 5.000 ppm di dalam tubuh.

Sementara itu, styrofoam yang biasa digunakan sebagai wadah makanan dan minuman biasanya hanya mengeluarkan styrene 0,05 ppm.

Oleh karena itu, styrofoam masih aman digunakan dalam wadah makanan dan minuman, kata Badan Pengawasan Obat Indonesia.

Baca Juga: Banyak Tumpukan Plastik Tidak Terpakai di Sekitar Anda? Simak Upaya Daur Ulang Disini!

Tips aman menggunakan styrofoam dan wadah alternatif lainnya.

Ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk mengurangi risiko kemasan styrofoam. diantara yang lain:

Saat menggunakan styrofoam, jangan panaskan langsung di microwave. Ini karena penelitian menunjukkan bahwa memanaskan styrofoam dapat melarutkan karsinogen.

Jangan letakkan makanan panas langsung di atas permukaan styrofoam. Sediakan alas yang bersih seperti plastik atau daun pisang.

Jangan menyimpan makanan dalam kemasan styrofoam untuk waktu yang lama. Semakin lama makanan atau minuman disimpan, semakin banyak styrene yang "bermigrasi".

Baca Juga: Bingung Menentukan Mahar Pernikahan? Simak Penjelasannya Disini!

Selain penggunaan kemasan styrofoam, ada banyak pilihan penyimpanan dan pengemasan makanan yang dapat dipertimbangkan saat ini. ***