Baca Juga: Styrofoam Bungkus Makanan Bisa Sebabkan Kanker Lho!
Pernah ada polib usus kemudian mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, adanya radang usus kronik atau yang menahun kemudian menderita kelainan genetik yang disebut sindroma lynch.
Kurang makan makanan yang mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan dan juga terlalu sering mengkonsumsi daging-daging olahan.
Faktor risiko yang lainnya adalah kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol dalam jangka waktu yang lama.
Cara diagnosis kanker usus yaitu dengan wawancara pasien dengan dokter ditanyakan bagaimana gejala-gejalanya buang air besarnya apakah ada perubahan.
Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan perut dan juga colok dubur pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan darah samar dari feset atau tinja.
Kemudian endoskopi atau teropong usus yaitu memakukkan selang yang fleksibel melalui e dengan terdapat kamera pada bagian ujungnya atau disebut kolonoskopi.
Baca Juga: Inilah 9 Gejala Kanker yang Harus Diketahui Secara Lengkap!
Kemudian dilakukan pemeriksaan pencitraan radiologi yaitu dengan City scan atau MRI perut.
Untuk memastikannya adalah dengan dilakukan biopsi usus yaitu mengambil jaringan yang dicurigai sebagai kanker melalui prosedur kolonoskopi biopsi atau melalui prosedur pembedahan.
Pengobatan kanker usus memerlukan pengobatan multimodalitas terdiri dari operasi radioterapi atau terapi radiasi dan kemoterapi.
Pengobatan utama dari kanker kolon adalah dengan operasi pengangkatan kanker usus apabila ukuran kanker besar setelah dilakukan operasi maka dilanjutkan dengan kemoterapi.
Untuk pengobatan kanker rektum apabila ukuran kanker rekum masih dapat dilakukan operasi.
Maka dianjurkan seminggu sebelum operasi dapat dilakukan radioterapi pendek yaitu lima kali penyinaran terlebih dahulu setelah itu langsung dilakukan operasi.
Tetapi pada kanker rektum yang tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi maka dilakukan Radi terapi panjang terlebih dahulu sekitar 23 sampai dengan 25 kali penyinaran.