ENAMPAGI.ID - Mata minus, silinder dan plus pasti sering terjadi dan mendengarnya dalam kehidupan sehari-hari.
Mata minus, silinder dan plus yang sering kita dengar memiliki perbedaan dimana mata bisa diumpamakan seperti kamera.
Mata minus, plus atau silinder kalau salah mengatur fokus, gambar yang ditangkap kamera bisa terlihat buram.
Nah kelainan pengaturan fokus cahaya di mata ini disebut kelainan refraksi dimana kelainan refraksi mata bisa digolongkan pada beberapa jenis.
Baca Juga: Atasi Mata Lelah Akibat Kelamaan Di Komputer
1. Rabun jauh atau Miopia
Ciri-cirinya : buram kalau melihat benda yang jaraknya jauh, tapi jelas melihat benda jarak dekat.
Hal ini disebabkan karena cahaya masuk ke mata jatuh tepat di retina, sumbu bola mata terlalu lonjong atau karena kornea/lensa yang terlalu cembung.
Miopia bisa dikoreksi dengan pakai kacamata lensa bikonkaf/cekung/lensa negatif (-), makanya sering juga disebut dengan mata minus.
2. Rabun dekat (hipermetropia)
Ciri-cirinya : kebalikan dari miopia, jadi pandangan akan buram kalau melihat benda yang jaraknya dekat, tapi bisa liat benda yang jaraknya jauh dengan jelas.
Penyebabnya karena cahaya yang masuk ke mata jatuh di belakang retina, bisa karena sumbu bola mata terlalu pendek atau karena kornea yang terlalu cekung.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Mata Bintitan Karena Sering Mengintip?
Hipermetropia bisa dikoreksi dengan pakai kacamata berlensa bikonvex/cembung/positif (+), makanya sering disebut juga mata plus.
3. Mata silinder (astigmatisme)
Ciri-cirinya : Mengalami penglihatan mata yang berbayang dan kesulitan melihat garis lurus, terlebih ketika melihat benda yang terletak dekat ataupun jauh.
Orang dengan astigmasime kalau disuruh gambar garis lurus malah bisa jadi miring, kondisi mata silinder bisa terjadi bersamaan dengan rabun dekat maupun rabun jauh.
Kondisi ini terjadi karena ketidakteraturan lengkungan kornea, Astigmatisme bisa diatasi dengan lensa silinder.