Cairan ini biasa digunakan untuk produk kosmetik dan sebagai bahan tambahan produk makanan.
Tetapi, zat ini kalau dipanaskan dan dihirup menyebabkan iritasi mata tenggorokan kering iritasi saluran pernapasan sesak napas dan alergi.
Penggunaannya pada dosis tinggi bisa bikin gangguan irama jantung hingga kejang dimana uap dari rokok elektronik juga ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya.
Sama seperti pada rokok tembakau seperti formaldehida bahkan konsentrasinya 3x lebih tinggi dibanding rokok biasa.
Logam seperti nikel terbukti 100 kali lebih tinggi pada rokok elektronik dimana uapnya mengandung TSNAs benzene dan PAH dan bersifat karsinogenik dapat memicu terjadinya kanker).
Baca Juga: Rokok Vape yang Diminati, tapi Membahayakan Tubuh
Pada salah satu penelitian paparan uap rokok elektronik juga terbukti menyebabkan kerusakan DNA organ jantung, paru-paru dan kandung kemih.
Kemungkinan juga dapat berkontribusi pada kanker paru-paru kanker kandung kemih dan juga penyakit jantung pada manusia.
Uap dari rokok elektronik mengandung radikal bebas sehingga menyebabkan kuman pneumokokus dapat menempel ke saluran napas.
Selain resiko dari kandungan liquidnya ada resiko lain pada rokok elektronik yaitu pada baterai mesinnya yang bisa meledak.
Rokok elektronik yang semula diharapkan dapat membantu orang yang kecanduan rokok untuk berhenti merokok malah menimbulkan masalah baru.
Seperti bertambahnya perokok pemula bertambahnya perokok ganda (dual user) mantan perokok kembali merokok karena adanya klaim aman produk rokok elektronik.
Pada dasarnya rokok elektronik ternyata juga mengandung bahan berbahaya namun belum banyak penelitian jangka panjang yang dilakukan, hal ini membuat rokok elektronik terlihat seolah lebih aman.
***