lifestyle

Sammy Basso Penyintas Penyakit Genetik Penuaan Sejak Lahir Tutup Usia: Sosok Cerdas yang Hidup Bahagia.

Senin, 7 Oktober 2024 | 18:00 WIB
Potret Sammy Basso. ((Intagram.com/@sammybasso))

Asosiasi Progeria Italia mencatat, kasus kematian Sammy Basso adalah satu dari 130 kasus
progeria klasik yang diketahui di seluruh dunia.

Sementara itu, asosiasi itu juga memperkirakan kemungkinan ada sebanyak 350 kasus karena sulit dilacak terutama di negara berkembang.

Progeria dikenal dengan nama Hutchinson-Gilford Progeria Syndrome (HGPS), membuat
pengidapnya tampak lebih tua dari usianya.

Para penyintas penyakit ini divonis akan mengalami kualitas hidup yang berkurang dan harapan hidup hanya 13,5 tahun tanpa pengobatan.

Baca Juga: Siswi SMP Jadi Korban Pemerkosaan hingga Dibunuh di Palembang, Pelaku Baru Berusia 16 Tahun.

Pencipta Obat Pertama Progeria

Sammy Basso menjadi sukarelawan untuk uji klinis yang menjadi obat pertama penyakit genetik tersebut.

Obat pertama yang diciptakan Sammy Basso bersama asosiasinya itu akan membantu
mencegah penumpukan protein beracun.

Selain itu, Asosiasi Progeria mengklaim obat tersebut akan memperlambat perkembangan
gejala dan memperpanjang harapan hidup bagi para penyandangnya.

Direktur Medis Progeria Research Foundation Leslie Gordon menilai pemikiran Sammy Basso
sangat kompleks.

"Tidak mungkin menggambarkan Sammy secara lengkap, karena pikirannya sangat kompleks," kata Leslie Gordon sebagaimana dikutip dari STAT, pada Senin, 7 Oktober 2024.

Leslie mengaku telah mengenal Sammy Basso sejak penyintas progresia itu masih berusia lima tahun.

Selain itu, Leslie mengatakan terkait penemuan obat pertama untuk penyakit tersebut telah
meningkatkan harapan hidup bagi para penyintas progeria.

Sosok Cerdas yang Hidup Bahagia

Sammy Basso adalah sosok cerdas peraih gelar Doktor (Ph.D.) di berbagai universitas Italia.

Halaman:

Tags

Terkini